Mohon tunggu...
kakak irbah
kakak irbah Mohon Tunggu... Freelancer - content writer

Hai, sifat introvert membawaku senang dengan dunia menulis. Semoga karyaku bisa bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

BPJS Defisit Rp 20 Triliun: Saatnya Sistem Kesehatan Islam Jadi Solusi?

14 Desember 2024   17:30 Diperbarui: 14 Desember 2024   16:50 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/pixabay BPJS defisit sistem kesehatan islam

Negara dalam sistem Islam memastikan hal-hal berikut:

  1. Tenaga Kesehatan yang Memadai dan Merata
    Pendidikan tenaga kesehatan, termasuk dokter dan perawat, disediakan secara gratis sehingga jumlah tenaga kesehatan mencukupi dan distribusinya merata hingga pelosok.

  2. Fasilitas Kesehatan yang Lengkap dan Berkualitas
    Negara menyediakan fasilitas kesehatan yang mencakup semua tingkatan layanan, dari primer hingga tersier, dilengkapi dengan alat medis modern dan obat-obatan yang diproduksi secara mandiri.

  3. Pendanaan dari Baitulmal
    Sumber dana untuk layanan kesehatan berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam yang merupakan milik umum, seperti hutan, tambang, dan laut. Hasil ini dikelola sesuai syariat dan digunakan untuk kebutuhan rakyat, termasuk kesehatan.

  4. Upaya Preventif dan Edukasi Kesehatan
    Negara juga aktif dalam upaya pencegahan penyakit melalui edukasi tentang gaya hidup sehat, penyediaan lingkungan bersih, dan distribusi makanan sehat.

Menimbang Kembali Sistem Kesehatan Indonesia

Sistem kesehatan berbasis Islam telah terbukti memberikan solusi holistik. Dalam sejarah, bimaristan seperti Al-Mansouri di Mesir bahkan menyediakan layanan tambahan berupa motivasi kepada pasien, memastikan mereka pulang dalam keadaan sehat secara fisik dan mental. Semua ini dilakukan tanpa membebani rakyat dengan biaya.

Penerapan sistem kesehatan seperti ini memerlukan perubahan paradigma besar, yaitu beralih dari kapitalisme menuju tata kelola yang menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama. Jika paradigma Islam diterapkan, rakyat Indonesia dapat menikmati layanan kesehatan yang gratis, berkualitas, dan merata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun