Mohon tunggu...
Rifka Agri Setyawan
Rifka Agri Setyawan Mohon Tunggu... -

Saya introvert.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memilih Jurusan Kuliah

8 Mei 2014   17:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:43 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Well, udah ga kerasa nih saya kuliah dua tahun, ketika menulis ini saya sedang berada ditengah - tengah semester empat. FYI, saya adalah mahasiswa jurusan ilmu ekonomi, dan saya rasa ini adalah tahun terberat bagi saya, pada semester ini saya banyak menerima banyak hal - hal besar misalnya, banyaknya tugas, tebalnya buku - buku kuliah yang harus dibeli dan saya tidak mau membelinya apalagi mempelajarinya, tanggung jawab organisasi yang semakin besar dll.

Mungkin ini istilah yang saya buat sendiri, tapi hal - hal ini menyebabkan kita mengalami "sindrom salah jurusan", sindrom ini membuat kita merasa salah jurusan, membuat kita melihat bahwa rumput jurusan lain lebih hijau dari rumput jurusan kita sendiri. Teman saya sendiri ada juga yang sudah hilang dari jurusan ilmu ekonomi sejak semester dua lalu.

Saya tidak tahu bagaimana dengan orang lain apakah mereka juga merasakan hal yang sama seperti saya atau tidak. Saya pikir membicarakan masalah tentang salah jurusan seperti membicarakan xes, jadi tabu - tabu tapi jarang dibahas ketika kita sedang ngobrol - ngobrol.

Menurut saya, salah jurusan itu timbul dipikiran karena kita merasa tidak bisa mengikuti kuliah dengan baik, kalau yang saya alami si karena saya merasa belajar cukup tapi hasil pas - pasan (IPK mepet - mepet di poin tiga gitu).

Tapi, bagaimanapun dalam tulisan ini saya akan memberikan hasil pemikiran saya agar kalian yang masih SMA tidak salah jurusan. FYI saya memikirkan solusi memilih jurusan ini karena saya sebagai manusia pasti akan berusaha menemukan solusi dan beradaptasi terhadap masalah yang saya hadapi. Jadi, jika solusi saya tidak sesuai dengan pemikiran anda mohon dimaklumi.

1. Pergi ke Gramedia atau ke perpustakaan

Ketika saya menjadi mahasiswa saya jadi sering ke perpustakaan dan toko buku. Di sinilah saya menemukan tips memilih jurusan ini, jadi begini tipsnya, kalian kelilinglah ke semua rak yang ada di perpustakaan atau toko buku tersebut. Kalian cobalah memilih buku yang benar - benar kalian suka sampai kalian ingin meminjamnya berulang kali dan atau kalian sampai ingin membelinya. Dengan cara ini saya harap kalian menemukan passion yang pas sesuai ilmu studi yang akan kalian pelajari nanti saat kuliah.

Misalnya; saya adalah anak SMA, saya pergi ni ke toko buku, disana saya keliling rak - rak buku dan menemukan bahwa saya menghabiskan waktu yang banyak di rak desain grafis, sampai saya ingin membeli sebuah buku tutorial desain, nah disinilah passion saya. ketika saya menemukan passion saya mengerucut ke desain grafis, saya akan memutuskan mengambil jurusan DKV di universitas yang menyediakan.

2. Kuliah ingin kaya!

Ini omong kosong yang harus kalian buang jauh - jauh. Menurut saya ketika kita menjadi seorang mahasiswa kita bukannya belajar bagaimana menjadi kaya raya.

Ketika kita menjadi mahasiswa kita sebenarnya dituntut untuk mempelajari teori, bagaimana implementasinya, pokoknya mahasiswa itu seperti ilmuwan cilik yang harus benar - benar bereksperimen dengan menggunakan teori - teori yang dipelajari.

Jadi, kalau kalian motivasi masuk Fakultas Ekonomi, atau Fakultas Kedokteran hanya ingin kaya bakal menajdi kesalahan, ingat kan sama kalau beberapa CEO terkenal tidak lulus dari studi kuliahnya, dan mereka kaya bukan karena drop out tapi karena berusaha.

Yang ingin saya tekankan disini adalah apapun jurusannya kita semua bisa kaya, asal melihat peluang dan berusaha, kalau ingin kaya jadilah pengusaha. Jadi saya harap kalian kuliah bukan motivasi materi yang akan kalian dapat setelah lulus kuliah nanti.

FYI, saya rasa ketika kita sudah kerja nanti dan kita digaji, uang gaji itu bukan membayar kita karena kita lulusan Fakultas Ekonomi, lulusan Fakultas Kedokteran atau lulusan Fakultas Hukum, gaji itu dibayar atas ke-profesionalismenya kinerja kita, jadi gaji diberikan bukan teruntuk ijazah S1 kalian tapi karena skill kalian.

3. Komunikasi orang tua

Coba kalian komunikasi ke orang tua, kalain passionnya di ilmu apa, sedikit -sedikit kalian belajar presentasi meyakinkan ide kalian ke orang lain.

Dengan ini, diharapkan passion dan restu orang tua kalian bisa klop. (amin)

4. Bad decision make good story.

Bagi kalian yang salah jurusan tidak usah galau setengah mati. Ini adalah quote dari saya, "saya adalah ekonom yang belajar desain grafis dan yang lebih banyak membaca buku seksiologi".

Kalian yang salah jurusan tetaplah berusaha, sambil tetap melakukan hobby dan upgrading skill lainya (IT, musik, drama, tari, olahraga, filsafat, bahasa dan sastra) jika kalian lulus nanti yang kalian dapat bukan hanya ilmu dari studi kalian selama empat tahun tapi juga ilmu dari hobby kalian.

Contohnya ni, ada 10 ekonom, jadilah ekonom yang berbeda, jadilah ekonom yang sanggup menghitung massa matahari, jadilah ekonom yang pandai berbahasa Rusia, jadilah ekonom yang suka dan sudah mendaki banyak gunung.

Demikianlah tips yang bisa saya berikan kepada kalian, semoga bisa diambil yang baik dan belajar dari keburukan dari tulisan saya. Apapun yang sudah kalian dapat sampai hari ini memang harus disyukuri, tetap berdoa, berusaha dan bersyukur.

"We are sperm that won" Anonymous

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun