[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Pray For MH370 , sumber : www.thestar.com.my"][/caption] Sudah 12 hari sejak pesawat Malaysia Airlines MH370 menghilang. Bisakah anda membayangkan bagaimana perasaan keluarga, teman serta orang-orang yang mengenal penumpang pesawat itu? Bukan perasaan menyenangkan tentunya. Beberapa tulisan terbaru dari bapak Tjiptadinata Effendi bisa anda baca untuk lebih mengerti perasaan dari keluarga penumpang. Dari tulisan tersebut terlihat bagaimana ke-simpang-siur-an informasi resmi dari pihak Malaysia saja sudah cukup membuat keluarga tidak nyaman. Belum lagi ditambah banyaknya teori yang berkembang mengenai nasib MH370 beserta seluruh awak dan penumpangnya yang tiap hari bermunculan di televisi, koran dan internet. Kompasianer pun banyak yang ikut urun rembug mengungkapkan teorinya. Saya menangkap hal ini sebagai keinginan untuk memberi masukan kepada tim pencari. Sebagian teori ini dibangun dengan argumen yang baik dan disertai data yang baik pula sehingga masuk akal. Namun tidak jarang ada yang membuat teori yang aneh seperti yang diberitakan sebuah media Malaysia, Cabal Times. Belakangan, saya mendapati tulisan di Kompasiana mengenai peristiwa ini yang bernada humor. Menurut saya, bukanlah hal yang bijak jika cobaan bagi saudara-saudara kita ini dijadikan bahan humor. Terlepas dari tidak adanya niat bagi penulis humor untuk menyakiti atau menyinggung, perlu kiranya penulis humor berempati terhadap perasaan keluarga penumpang dan awak pesawat jika membaca tulisan tersebut. Saya tidak bisa memastikan keluarga penumpang dan awak pesawat akan marah membaca tulisan humor tersebut. Tiap orang punya karakter yang berbeda kan. Namun jika saya ada di posisi mereka, jelas bukan perasaan menyenangkan yang saya rasakan. Yah, semoga saja penantian panjang dari peristiwa ini berakhir bahagia. Doa saya semoga seluruh penumpang dan awak MH370 ditemukan dalam keadaan selamat, secepatnya.
