Mohon tunggu...
Khoirul
Khoirul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Menulis adalah melepaskan beban kepala.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Badut Perasaan Penulis Tanpa Wajah

14 September 2023   13:17 Diperbarui: 14 September 2023   13:30 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akun Instagram @Badutperasaan  yang berisi tulisan-tulisan patah hati, kekecewaan terhadap kehidupan dan motivasi-motivasi untuk melewati fase tersebut berhasil menarik perhatian. Memiliki 25.000 pengikut dan hampir 1000 postingan tulisan. namun sampai saat ini tidak diketahui siapa pemilik akun ini. Saat ditanya perihal alasan membuat akun tanpa wajah dan menulis kisah-kisah tersebut. Sang pemilik akun menjawab bahwa semua itu adalah pengalaman pribadi yang pernah terjadi di dalam kehidupannya dan beberapa terinspirasi dari cerita-cerita pengikutnya melalui DM instagram. Ia menjelaskan bahwa dengan menulis mungkin saja dia bisa menolong orang lain yang sedang mengalami fase yang sama. 

"Jangan mati, sini cerita, kamu tidak sendiri."

Adalah nama yang tertulis di bionya. ia menjelaskan bahwa siapapun di dunia ini tidak pernah bisa hidup sendiri dan tidak semua orang pula di dunia ini memiliki orang lain sebagai tempat bercerita. Lantas akun ini dibuat untuk menampung keresahan-keresahan dan kesedihan-kesedihan tersebut. Ia dengan senang hati mendengarkan cerita-cerita itu sebisa mungkin memberi semangat dan motivasi, yang terpenting orang itu tidak pernah menyerah akan kehidupan.

Saat di tanya kenapa tidak menunjukkan wajahnya, dari mana asalnya dan berapa usianya, pemilik akun tersebut menjelaskan bahwa ia merasa bahwa dia tidak ingin rupa menjadi objek, ia menjawab berasal dari kota kecil di wilayah sumatera, usia hanya angka, dia menjelaskan bahwa dia tidak ingin dikenal, biarlah tulisan yang lebih dikenal. 

Ketika di tanya perihal adakah penerbit yang menghubungi untuk menerbitkan buku, dia menjelaskan bahwa tahun 2020 dia pernah dihubungi penerbit gradien, namun sayang sekali bahwa dia saat itu belum bisa membuat naskah yang diingikan editor. Dia menjelaskan bahwa saat itu ia menyusun naskan sekumupulan puisi modern tentang pengalaman pribadinya yang dia beri judul "Kita adalah kata yang mati kutu". "Mungkin belum rezeki, tapi menulis saya tidak akan berhenti."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun