Mohon tunggu...
Riyadi Hidayat
Riyadi Hidayat Mohon Tunggu... lainnya -

Menjadikan tulisan sebagai lahan ibadah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keseimbangan Otak Kanan dan Kiri Solusi Keselarasan

9 Maret 2013   09:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:04 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan adalah kebutuhan manusia untuk mencapai tingkat derajat yang diinginkan. Manusia harus terdidik supaya perilaku hidupnya memiliki nilai positif bagi lingkungan sekitar. Indonesia sebagai negara berkembang seharusnya sudah masuk pada tahap kematangan dalam mengelola pendidikan yang bisa selaras dengan dunia pekerjaan. Tetapi sangat disayangkan sekolah-sekolah negeri maupun swasta masih menekankan pada konsep pendidikan yang mengasah otak kiri saja.

Otak kiri pada prinsipnya hanya menekankan pada angka, hitungan, logika, analis, mathematis, linear dan tahap demi tahap. Peran otak kiri memang penting tetapi kalau tidak ada keseimbangan dengan mengasah otak kanan akan melahirkan manusia yang kaku dalam pergaulan. Pengetahuan keilmuan yang dimiliki oleh pribadi otak kiri tidak bisa menjamin dirinya bisa berada di lingkungan kerja dengan baik.

Otak kanan sendiri identik dengan kreatifitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Pribadi manusia yang memiliki dominan otak kanan memiliki nilai positif yang bisa mengimbangi otak kiri. Kepribadian yang humoris, simple, menyenangkan, bermimpi besar akan bisa menutupi pribadi otak kiri yang kaku dalam bergaul.

Syarat keberhasilan pendidikan  yang tidak hanya luas ilmu pengatahuannya tetapi terampil dalam mengelola masalah adalah menyeimbangkan materi pelajaran di sekolah yang bisa mengasah otak kiri dan otak kanan. Porsi pelajaran matematika, sains dan ilmu pengatahuan yang cenderung ke otak kiri harus diimbangi dengan pelajaran kesenian, agama dan olah raga yang lebih banyak.

Lahirnya manusia yang cerdas dan trampil tentu akan mudah diterima di dunia pekerjaan. Perusahaan-perusahaan akan sangat terbantu dengan adanya karyawan yang tidak hanya sekedar pintar namun padai mengelola emosinya. Tingkat stress pada pekerja akan menurun seiring kemampuan setiap pribadi karyawan menghibur dirinya.

Dunia kerja juga akan semakin banyak muncul, karena lahir banyak pribadi yang memeiliki kepribadian berani bermimpi. Berani bermimpi saja tidak cukup, tetapi kalau di imbangi oleh ilmu pengatahuan akan melahirkan pengusaha yang profesional dalam mengelola usaha.

Betapa pentingnya keseimbangan otak kiri dan otak kanan perlu di realisasikan dalam bentuk kurikulum pendidikan yang mampu menghasilakan manusia yang cerdas dan trampil. Konsep keseimbangan seperti tersebut akan mencapai keselarasan dengan dunia pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun