Bisa dibayangkan, jika dalam level kecil saja begitu semrawut, bagaimana dengan pengembang? Pemilik hotel? Mall? Kasus Sanusi adalah contoh, banyak hal menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang kuat. Mestinya aksi tikung semacam itu bisa dicegah oleh Ahok dalam kasus-kasus lain.
 Gubernur Jakarta sebelumnya hanya mewariskan kegagalan. Penyakit Jakarta terlanjur kronis. Dan gubernur terkini hanya bisa jadi media darling. Ia memang telah banyak bekerja. Tapi jika dibandingkan dengan gubernur dunia, kerja Ahok masih sangat standar. Tanpa Ahok sekalipun, Jakarta telah punya ahli untuk program pembangunan dengan perencanaan sejauh 30 tahun ke depan. Jakarta tidak butuh gubernur standar seperti itu. Tapi seorang pembaharu yang berpikir di luar kotak. Ia harus punya ide-ide cemerlang di luar rencana 30 tahun tadi.
 Dan yang lebih menyedihkan, rival Ahok memiliki kualitas berpikir yang jauh lebih buruk. Mereka sibuk pencitraan dengan cara tidak masuk akal. Jangankan ide brilian dan konsep cerdas, untuk mejadi gubernur standar saja rasanya sulit sekali. Dalam hal ini, agaknya kita memang mesti hidup dalam mitos. Membayangkan datangnya seorang gubernur segarang dan secerdas Ali Sadikin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H