Mohon tunggu...
Keza Felice
Keza Felice Mohon Tunggu... Freelancer - Bloger and Content Writer

Content Writer✓Ghost Writer✓SEO Content✓kezafelice.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rangkuman Masa Lalu Bersama Hujan

1 November 2018   13:26 Diperbarui: 1 November 2018   13:48 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rintik hujan mulai berdatangan
Suaranya saling bersahutan membentuk melodi kerinduan
Menuntunku tuk membuka rangkuman kisah yang pernah berlalu
Juga menyadarkanku bahwa langit tak lagi biru

Biru yang mengayomiku telah menghilang
Keindahannya tak dapat lagi kupandang
Serupa dengan keberadaannya yang semula ada di sisiku
Kini kehadirannya tak dapat lagi kurasakan

Hujan kemarilah, samarkan suara tangisku yang pilu
Agar hatiku kuat tuk menahan semua rasa rindu
Basahilah bumi yang sudah hampir mengeras ini
Agar aroma petrikor dapat menguar dengan bebas

Aku tahu rangkuman kisah persahabatan itu telah berdebu
Aku bahkan tak pernah berniat tuk membukanya
Tapi meski jiwa ini tak lagi ingin mengingatnya
Hujan dan aroma petrikor selalu berhasil menggugah rasa yang telah terkubur lama

Aku hanya ingin hujan membawa semua kenangan ini pergi
Jangan kembalikan ingatan tentangnya lagi
Aku mau rangkuman kisah yang telah berlalu terkubur bersama aroma petrikor
Jangan pernah menguap dan mengingatkanku lagi

Tentang rangkuman kisah yang telah berlalu,
Biarlah menjadi kenangan dalam keabadian
Aku tak lagi ingin menyimpannya dalam ingatan
Persahabatan yang telah Tuhan pisahkan, akan kembali terjalin dalam keabadian

-Kaiza.011118-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun