Malam kehilangan binar bintang dan rembulan
Sebab, sisa hujan masih membekas
Aroma petrikor masih tercium
Bedanya, malam ini udara dingin hadir membersamaiku
Tubuhku hampir saja terasa kaku
Sebab, udara dingin yang menusuk kulitku
Meski selimut telah berusaha menghangatkan tubuhku
Nyatanya rasa dingin itu enggan meninggalkanku
Malam yang kujumpai ini sangatlah sunyi
Sebab, katak dan nyamuk tak lagi bernostalgia
Mereka pergi, membiarkanku sendiri
Menikmati sentuhan angin dalam kesunyian malam
Aku merindukan aroma secangkir kopi dan kehangatannya
Sebab, ada kenangan yang tersimpan bersamanya
Kisah yang menjadi alasanku untuk tetap bertahan
Meski harus menikmati malam yang sunyi seorang diri
Esok akan kutemui kisah yang telah membuatku menunggu
Sebab, dia akan datang tuk menggenggam jemariku
Kedatangannya akan hadirkan kehangatan melebihi secangkir kopi
Dan tak akan lagi kurasakan dinginnya malam yang sunyi
-Kaiza.251018-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H