Saat ini, dalam tiga dekade terakhir, topik lingkungan hidup semakin sering muncul terlebih dalam agenda Internasional. Berbicara tentang lingkungan hidup berarti berbicara juga tentang kehidupan manusia. Manusia dan lingkungan yaitu satu kesatuan yang tidak akan pernah bisa kita pisahkan. Manusia akan mempengaruhi lingkungan, demikian sebaliknya lingkungan juga akan mempengaruhi kehidupan manusia. Keduanya akan saling ketergantungan. Perubahan lingkungan akan mempengaruhi kehidupan manusia secara langsung maupun secara tidak langsung.
Masyarakat sendiri pun yakin bahwa aktivitas sosial dan ekonomi manusia sedang berlangsung dengan cara yang dapat akan mengancam lingkungan hidup terutama alam. Dalam beberapa akhir ini, semakin banyaknya jumlah manusia, sudah memperbesar jumlah penduduk di dunia dibandingkan dalam kehidupan milenial pada keberadaan manusia sebelumnya. Populasi global yang disebabkan manusia kini sangat cepat meningkat dan mengejar standar kehidupan yang lebih tinggi merupakan ancaman potensial terhadap lingkungan hidup.
Menurut Malthus, jumlah masyarakat yang kini semakin meningkat dan mengakibatkan terjadinya ledakan jumlah penduduk yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Pertumbuhan yang berbeda diantara keduanya yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Manusia dari waktu ke waktu semakin ketat dan ganas akan persaingan memperebutkan dan mengeksploitasi sumber-sumber kehidupan yang disediakan oleh alam yang bermula dari ulah tangan manusia. Keserakahan yang dilakukan oleh manusia di dalam mengeksplor alam tanpa mereka sedikit pun memperhatikan kelestarian lingkungan yang telah menjadi duka dan derita oleh alam. Hal itu dapat membuat alam dengan keterbatasannya untuk menyediakan kebutuhan manusia pun terus dikuras hingga habis, sehingga dari situlah dapat menyebabkan kerusakan alam. Terlihat dari rumusan teorinya tersebut, Malthus menarik sebuah kesimpulan bahwa untuk menghentikan adanya kerusakan lingkungan yaitu dengan mengurangi laju pertumbuhan penduduk maupun kelahiran generasi baru. Dengan cara seperti itulah, Â intensitas terhadap kerusakan lingkungan yang dapat dikurangi dan alam diharapkan agar dapat menyediakan kembali sumber kehidupan manusia agar melebihi dari apa yang diperlukan oleh manusia.
Teori Malthus tersebut kemudian dirumuskan pada masa sistem ekonomi kapitalisme yang sedang mengalami krisis over-akumulasi (kelebihan akumulasi). Dengan kata lain, hasil produksi komoditas tidak akan bisa diserap oleh pasar. Sementara itu, pengangguran dan kemiskinan terus mengalami peningkatan, dan masyarakat kapitalis pun semakin melakukan eksploitasi terhadap sumber-sumber kehidupan manusia yang disediakan oleh alam. Alam telah dirusak dengan begitu parahnya oleh masyarakat kapitalis, walaupun mereka sendiri sadar dan tahu telah mengalami krisis over-akumulasi.
Dalam sudut pandang Marxisme, kerusakan alam tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan penduduk dalam masyarakat kapitalis. Dengan hal itu pun, Karl Marx mengatakan bahwa kerusakan alam lebih disebabkan karena cara manusia yang berproduksi. Dalam sistem produksi kapitalisme, yang menempatkan alat produksi dimiliki oleh segelintir individu yang menjadikan nilai untung tersebut mengalir ke kantong para pemiliknya. Berangkat dari sini, guna kepentingan mendapatkan nilai untung, masyarakat kapitalis pun melakukan ekspoitasi alam secara besar-besaran, dan mengerahkan teknologi canggih guna mendapatkan sumber kekayaan alam baik yang ada di perut bumi maupun yang ada di permukaan bumi. Perilaku jahat tersebut semakin menjadi ketika mereka dihadapkan dengan persaingan antar-kapitalis, dan persaingan antar-imperialis pada zaman kapitalisme. Semakin bertumbuhnya kapitalisme maka semakin besar juga mereka melakukan tindakan yang dapat merusak alam.
Dalam kondisi seperti ini, di satu sisi tenaga kerja yang hidup (kelas pekerja) akan tergantikan oleh tenaga kerja yang mati (mesin produksi) yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan pengangguran, namun di satu sisi mesin produksi semakin haus akan sumber kekayaan alam yang semakin hari semakin mengalami kerusakan. Kekayaan alam yang pada awalnya sangat melimpah dan lestari itu diambil dan dirusak oleh beberapa individu pemilik alat produksi tersebut. Bersamaan dengan hal itu, mayoritas penduduk yang didominasi oleh kelas pekerja akan menjadi korban dari kerusakan alam yang disebabkan oleh sifat kebinatangan yang dimiliki sistem kapitalisme. Terkait dengan hal ini, Marx benar ketika ia berkata bahwa pertumbuhan penduduk sangat terikat dengan bagaimana cara manusia itu berproduksi.
Cara menghentikan kerusakan alam juga bukan dengan mempermasalahkan pertumbuhan penduduk. Sebab itu hanya akan membuat masyarakat kapitalis akan berdalih kalau bukan merekalah yang menyebabkan terjadinya kerusakan alam tersebut. Mereka akan menuduh dengan berbagai macam manipulasi jikalau kelas pekerjalah yang telah mengakibatkan kerusakan alam dikarenakan mereka yang banyak melahirkan generasi-generasi baru. Cara menghentikan kerusakan alam dapat dilakukan dengan mengelola alam secara terencana, merebut alat-alat produksi yang dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat kapitalis kemudian mengubahnya menjadi milik bersama, dan mendistribusikan hasil-hasil produksi kepada semua orang yang membutuhkannya secara merata.
Pengelolaan secara terencana akan mengontrol batas penggunaan alat produksi dalam mengeksploitasi alam, dan memikirkan solusi akan cara menjaga agar alam tetap lestari dan menumbuhkan kembali sumber kekayaan yang telah dimanfaatkan oleh manusia. Demi keselamatan seluruh manusia di muka bumi ini, penggunaan alat produksi dan pengolahan bahan mentah yang tentunya berasal dari alam haruslah diorientasikan untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi, dan semua itu haruslah dilakukan dengan cara ramah terhadap lingkungan sehingga tidak dapat menyebabkan kerusakan. Harus menghilangkan persaingan antar-kapitalis maupun antar-imperialis yang berakhir pada perusakan alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H