Mohon tunggu...
Kaisya sofiya
Kaisya sofiya Mohon Tunggu... -

wanita bisa dengan semangat luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Awal Rasa Kagum Itu

7 Desember 2013   11:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:13 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13863920561080209495

Bismillaah.. .

Teruntuk-mu wahai Annisa..

Aku belajar diam dari banyaknya orang-orangberbicara, aku belajar bersabar dari sebuah kemarahan, aku belajar mengalah dari sebuah keegoisan, aku belajar menangis dari sebuah kebahagiaan, dan aku belajar tegar dari sebuah kehilangan.

Cinta itu fitrah. ketika kecewa kita rasakan bukan berarti kita kecewa karena dia (seorang yang kita harapkan) tidak dapat kita miliki bukan ? tapi kecewa itu hadir karena dia tidak sesuai dengan harapanmu annisa. Cobalah di pahami, dia mempunyai cara sendiri dan kita pun demikian. Tak perlu menyesali perasaan itu, toh sesekali pasti akan muncul juga, walaupun tidak pada orang yang tepat. Alloh pun tak akan marah denganmu, hanya saja Alloh memberiknmu kesempatan untuk melihat siapa dia sebenarnya sebelum sudut-sudut hatimu terjangkit merah jambu karenanya.

Seandainya pun perasaan itu saling bersambut, kita tidak pernah ada hak apapun untuk cemburu apalagi kecewa, selama tidak ada ikatan apapun, dia hanya sedang mencari, belum tentu yang terdekat akan berjodoh.

Awan gelap di sore itu, annisa mencoba meraba kembali akan apa yang dia rasakan...

Apakah rasakagumkah itu ? atau ?

Ahh...tidak ada satupun yang mampu menjawabnya.

Wahai saUdari-Q, tahukah kalian di saat rasa itu akan tumbuh ? apakah kalian akan membiarkannya begitu saja tersiram oleh butiran-butiran air cinta yang akan membuatnya berbuah manis dan akhirnya menyisakan rasa sakit ? tidak saudari-Q, akupun tidak menginginkannya.

Annisa....apakah kau akan terpuruk dengan seonggok rasa yang membuatmu diam di sudut hatimu ? apa karena kau kagum dengan kecerdasannya ? keshalihannya ? ataukah rasa kagum itu berubah menjadi rasa cinta yang kau pupuk dengan madu-madu rasa kekagumanmu ?

“....Kadangkala kita menyintai sebagian orang, manakala situasi mendukungnya. Dan kadangkala pula kita menyintai seseorang, meskipun situasi tidak mendukung kita...”

Annisa, jangan kau membuang waktumu untuk memikirkan yang belum halal bagimu. Kalaupun kau kecewa karena melihat yang sebenarnya tetang dirinya yang dalam firikanmu awal mengaguminya karena begitu menjaga dirinya dengan lawan jenisnya, tidak berkomunikasi dengan lawan jenisnya lalu kau terkejut dengan real yang kau dapatkan dan akhirnya menimbulkan kegalauan di hatimu...jangan nisa, jangan jatuhkan bulir-bulir air mata itu untuknya, jangan kau merasa sakit karena kenyataan yg kau dapatkan tapi bersyukurlah kepada Sang Maha pemberi Cinta karena Dia memmperlihatkan bahwa dia tidak pantas kau kagumi.

>...bibit tipu daya kini mekar menjadi bencana...<

Bibit kekejian itu kini telah membuahkan hasil. Hampir saja Berhasil menghiasi duniamu annisa. Yg dengan itu kebanyakan manusia terperangkap dalam situasi kehinaan.

Dengan cinta, dan bukan dengan pemikiran cinta. Kehendak cinta dan bukan kehendak pemikiran. Yah...saat ini nisa, aku tau kau merasakan sakit, sakit atas rasa kagummu. Tapi bersabarlah ini bukan akhir dari apa yg kau lihat dan apa yg kau dengarkan dari kabar burung-burung itu.

Annisa, begitu lembutnya hatimu itu....begitu polosnya dirimu...dan begitu cantiknya dirimu karena kau selalu berusaha menjaga izzah dan iffahmu sebagai wanita muslimah, kau berusaha menutup rapat semua sudut-sudut hatimu tetapi kini hampir saja kau terjatuh oleh rasamu sendiri. Kini balutlah rasa kecewa itu dengan kembali padaNya, adukan semua rasa yg telah menjadi pisau sangat tajam yg hampir saja akan menyayat semua organ vital di dalam tubuhmu, yg hampir saja merusak sinus-sinus(1) pernafasanmu.

annisa...virus itu bisa membuatmu akan lupa diri dan hanya bisa menyisakan duka. Virus itu hanya membuat rusak kerja semua sel-sel dalam tubuhmu. Cepatlah periksa kembali hati mu, apakah dia sudah terjangkit virus itu ? aku tahu nisa...kau mengagumi itu bukan karena parasnya, aku tahu nisa sama sekali kau tidak pernah mengetahui siapa dia apalagi melihatnya. Dan aku tahu semua itu hanya berawal dari kabar-kabar burung tentangnya. Tentang kecerdasannya, tentang skill yg ada pada dirinya tapi kini kau lihat walaupun itu masih samar olehmu, semua yg kau kagumi itu di bungkus apik olehnya, sungguh dia membungkus semuanya dengan untaian-untaian kata yg di tulis olehnya.

Nisa lihat lah yg sudah jelas tertulis di dalam kitabulloh dengan kata-kataNya yg indah...

“Dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami, niscaya Kami akan tunjukkan mereka pada jalan Kami.”(2)

Nisa, sebenarnya tidak ada cara bagi kita untuk bisa membedakan hakikat dari perasaan-perasaan itu, selain kita harus menggunakan akal sebagai kompas. Karenanya, pemahaman yg benar tentang problematika hati, dinamika dan virus-virus yg dapat mengancamnya, akan menjadi bekal kita menuju jalan yg benar.

>...dinamika cinta itu...<

Duhai engkau yg indah, wanita suci, sederhana, menyapa semesta...kau begitu tegar menyongsong rasa, menjaga diri dan menata hati, engkaulah yg terindah yg dikisahkan Rasul yg membuat si cantik aisyah cemburu akanmu ibunda.

Nisa...lihatlah bunda khadijah, wanita yg begitu menjaga kesucian hatinya dan di saat rasa kekagumannya kepada laki-laki yg menjadi mitra kerjanya dan diam-diam menyimpan rasa...apakah bunda khadijah membiarkan rasa itu menghantuinya? Tidak Nisa, bunda Khadijah menceritakan kepada seorang wanita yg menjadi perantara antaranya dengan laki-laki pujaan hatinya. Nafisah binti Munabbih seorang yg menjadi perantara antar bunda khadijah dan begitu indah akhir kisah cinta itu...

Nisa..apabila kau takut menyatakannya dan belum mampu untuk mengarungi bahtera cinta itu, diamlah karena lihatlah indahnya kekuatan cinta itu di saat Ali yg menanggung luka saat Abu Bakar mengkhitbah fatimah, dan terenyuh melihat Umar pun melamar fatimah setelah lamaran Abu bakar ditolak oleh Ayahandanya..apakah Ali tidak mencintai fatimah ? tidak Nisa, Ali sungguh sangat menginginkan fatimah menjadi penghias di dinding-dinding hatinya, menjadi permaisuri di istana hatinya..lalu mengapa Ali diam dan tidak mengatakan “aku mencintaimu” kepada fatimah ? pasti kau akan mengatakan itu kan nisa..

Tapi sungguh Nisa CINTA itu bukan hanya uraian kata-kata indah yg di rangkaikan untuk kekasih hati, bukan kata-kata dan sikap manja akan cinta tetapi CINTA adalah rahasia jiwa.

Nisa, sebelum aku menyelesaikan tulisan-Q ini lihatlah dan bermuhasabahlah akan goresan ayat-Nya yg aku akan torehkan dalam tulisan ini

“ Dan adapun orang-orang yg takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. “(3)

Tidak ada kebaikan bagi siapa yg tidak ingat Tuhannya

Akan nafsu angkara, dan takut kepada-Nya, berangkat dari iman yg ada

Ketakwaan menutup jalan nafsu, maka orang yg bertakwa

Takut bila janji itu tiba ia akan menjadi hina

Wallohu’alam....

Sekian dari tulisanku, apabila ada manfaatnya silahkan di ambil hikmahnya, karena tulisan ini jauh dari kesempurnaan kata-kata. Apabila tidak maka tinggalkanlah...

Subhanaka allahumma wabihamdika asyhadu alla ila ha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. . .

catatan kaki

(1) Saluran-saluran

(2) al-Ankabut : 69

(3) an-Naazi’aat : 40-41

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun