"Mending Mbak Wanda pesen minuman dulu deh, baru kita ngobrol. Saya udah lama nggak ketemu sama orang Indonesia," timpal Rangga ringan.
Wanda mengangguk, kemudian memesan hot chocolate. Saat minuman datang dan gadis itu mulai menyesapnya, barulah Rangga bercerita.
"Sebenernya yang nabrak Mbak tadi itu pacar saya, tapi karena dia ada urusan penting, jadi saya deh yang balikin."
"Panggil Wanda aja, jangan panggil Mbak," Wanda tersenyum, "oh gitu. Setia amat si Mas sama pacarnya."
"Panggil Rangga aja deh, risih juga lama-lama dipanggil Mas," Rangga bergurau, membuat Wanda tertawa. "Ya abis daripada diamuk."
Wanda terkekeh geli. Terngiang di wajahnya betapa murka si cewek yang ditabraknya tadi, ia tak heran.
"Kamu dari mana? Maksudku Indonesia-nya di mana?" tanya Wanda, mulai rileks.
"Jakarta," tukas Rangga singkat, "kamu?"
"Bandung."
"Ohhh, Bandung," Rangga nyengir, membatin sendiri. Pantas saja gadis di hadapannya ini lumayan cantik. Dari Bandung, toh...
"Ke sini dalam rangka apa?" tanya Rangga lagi.