Novel: Di Dalam Lembah Kehidupan
JudulPenulis: Prof. Dr.Hamka
ISBN: 978-602-250-390-3
Penerbit: Gema Insani
Tahun Terbit: 30 Agustus 2021
Kategori: Novel
Jumlah Halaman : 194 Halaman
Sinopsis
Novel "Di Dalam Lembah Kehidupan" adalah kumpulan cerita pendek yang menggambarkan penderitaan, kesengsaraan,dan kesedihan perempuan dalam kehidupan sehari-hari dengan latar belakang masyarakat Melayu. Meskipun berlatar masa lalu, ceritanya tetap relevan dengan zaman sekarang.
Novel ini menggambarkan dua kondisi yang kontras. Di satu sisi, warga kota bersenang-senang di pasar malam.
Di sisi lain, ada keluarga miskin yang kelaparan,dengan ayah yang sakit flu. Mereka tidak punya uang untuk membawa ayah ke dokter,dan dokter yang dimintai bantuan enggan datang karena tahu pasiennya miskin.
Keesokan harinya, pria malang itu meninggal. Yang lebih menyedihkan, saat orang miskin itu dikuburkan, tidak ada yang peduli. Semua orang malah bergembira,mengenakan pakaian baru, dan bersenang-senang di pameran.
Selain itu, novel ini menggambarkan cerita- cerita sedih dan rintihan yang dialami sebagian manusia di dunia. Air mata mereka sudah habis, mengalir ke tanah dan lenyap dalam pasir. Tidak ada yang peduli, karena mereka sibuk dengan kesenangan dan kemewahan. Padahal, di lembah kehidupan yang sangat dalam, ada sekelompok manusia yang merintih. Tidak banyak orang yang mendengar rintihan itu atau menyadari keberadaannya. Novel ini mengharapkan munculnya kesadaran bahwa di balik kehidupan ini ada orang-orang yang kesusahan dan kesulitan menghadapi situasi hidup. Mereka yang sudah patah semangat bahkan sebelum sempat belajar terbang, lalu terkulai dan jatuh. Mereka berharap perlindungan dan pertolongan Allah SWT untuk selalu menguatkan mereka.
Keunggulan novel di dalam lembah kehidupan
Novel ini menyampaikan banyak pesan moral yang bisa kita ambil. Kita diharapkan tidak banyak mengeluh, tetapi lebih banyak bersyukur. Buya Hamka menyampaikan banyak sindiran sekaligus pelajaran dengan cara yang sangat halus. Banyak pelajaran hidup dalam novel ini yang bisa dijadikan motivasi, tanpa terasa menggurui. Meskipun kumpulan cerita pendek ini dibuat pada tahun 1930-1940-an, ceritanya tetap relevan sampai sekarang.