Mohon tunggu...
kailanazwakhairunisa
kailanazwakhairunisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo saya baru mulai menulis, saya suka berinteraksi pada media sosial

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Influencer dengan Minat Beli Konsumen pada Produk Kosmetik

9 Desember 2024   14:11 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:15 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penggunaan kosmetik pada Perempuan khususnya remaja sepertinya sudah menjadi kebutuhan pokok, berbagai iklan yang beredar di khalayak ramai terkadang menjadi obsesi tersendiri pada pihak Perempuan, Perempuan yang memiliki kulit putih, mata yang bagus, hidung yang runcing membuat para Perempuan sering melihat kesempurnaan Perempuan Perempuan diluaran sana, maka dari itu para Perempuan yang ada di zaman sekarang berlomba lomba agar terlihat lebih cantik seperti role model yang diinginkannya masing masing. wanita dapat menggunakan kosmetik secara efektif untuk meningkatkan daya tarik mereka. Ini dibuktikan melalui perilaku pria yang lebih proceptive dalam konteks pacaran (Guguen, 2008), Mereka juga memandang influencer sebagai konsep ideal yang diinginkan. Menurut McCracken (1989).Kebanyakan para Perempuan memiliki role model artis/influencer cantik yang terkenal dan memiliki ciri khas nya masing masing. Bagi para Perempuan sosok influencer tersebut merupakan acuan mereka dan tak jarang mereka mengikuti gaya serta tampilan yang mereka miliki, seperti gaya berpakaian, warna kesukaan serta perhiasan dan kosmetik yang digunakan. Konsumen memperoleh konsep diri yang memuaskan ketika menggunakan produk yang sama dengan idola mereka, sementara konsep diri dari persepsi tercermin melalui perilaku konsumen (Sumarwan, 2015). Kesamaan konsep diri antara konsumen dan influencer media sosial dapat menciptakan niat beli (Choi & Rifon, 2012; Ilicic & Webster, 2015). Hal tersebut tidak luput dari penggunaan kosmetik di kalangan Perempuan, pelonjakan penjualan kosmetik menjadi salah satu dampak positif terhadap ekonomi Indonesia, Pemasaran lewat media sosial menjadi tren lonjakan tinggi dalam dunia bisnis. Berdasarkan data dari global e-retail yang pernah say abaca mencatat pertumbhan mesaran melonjak drastic sejak tahun 2017, pertumbuhan paling besar salah satunya terjadi di Indonesia lalu diikuti dengan negara china, penjualan retail dari tahun 2015 terus menaik hingga sekarang.

Pelonjakan yang terjadi tidak luput dari peran para influencer yang menjadi sosok panutan dan dapat mempromosikan produk tersebut dengan baik. Influencer terkadang menjadi pihak lain yang dapat membantu penjualan produk dengan cara promosi, menjelaskan produk dengan detail serta menguasai produk dengan baik, hal tersebut dapat membuat perubahan pandangan terhadap produk tersebut. Produk yang sesuai dengan kebutuhan kosumen dapat menjadikan influencer sebagai informan yang mereka cari untuk menjelaskan berbagai macam produk (Wang et al., 2012; Park & Cho, 2012). Bojang (2017) membahas kepercayaan terhadap influencer kecantikan mempengaruhi konsumen. Sangat penting untuk memahami tingkat kepercayaan di platform e-pemasaran, yang dapat menghasilkan ancaman atau kesuksesan. Dalam konteks media sosial, pengikut dan influencer kecantikan tidak saling mengenal secara pribadi. Influencer akan lebih meyakinkan konsumen jika mereka dapat dipercaya, andal, jujur, dan tulus. Bruns (2018) juga menyebutkan bahwa rasa kebingungan dan ketidakpastian konsumen seringkali dapat dikurangi oleh kepercayaan, yang memfasilitasi tindakan atau memengaruhi perilaku pembelian mereka.  Pemasaran lewat media sosial menjadi tren dan pelonjakan bisnis belakangan ini, perkembangan pemasaran produk lewat media sosial menjadi salah satu jalan efektif untuk pertumbuhan bisnis di Indonesia, Merchant Machine merilis terdapat beberapa negara di daftar sepuluh negara dengan pertumbuhan e-commerce tercepat di dunia. Indonesia menjadi salah satu Tingkat pertumbuhan hingga 78%, hampir seluruh penduduk Indonesia merupakan mengguna media sosial, hal tersebut mendorong terjadinya pelonjakan penjualan daring. Pola konsumsi masyarakat Indonesia didorong dengan pengaruh pihak  pihak tertentu membuat munculnya pelonjakan ekonomi yang terjadi. Menurut We are Social agensi digital marketing menjelaskan tehitung sejak Januari 2019, sebanyak 93% pengguna internet di Indonesia melakukan pencarian barang melalui online, sebesar 90% pengguna berkunjung ke toko online, 37% pengguna melalukan trasaksi online via Desktop komputer atau laptop, dan 76% pengguna melalukan transaksi online melalui mobile seperti Smarthphone (Simon Kemp,2019).

Hadirnya influencer di mediasosial membuat para pebisnis menemukan cara efektif dalam mempromosikan barang/brand nya, Influencer memiliki beberapa cara dalam mempromosikan produk seperti, membuat video, memakai barang tersebut, serta membuat postingan berupa gambar atau kata kata dengan mempromosikan produk tersebut. Menurut Sudha dan Sheena (2017), Influencer marketing adalah tujuan mengkelompokan aktivis dengan jumlah banyak yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi sekelompok konsumen untuk menjadi salah satu konsumen dalam tujuan marketing, selling, relation konsumen. Influencer bisa memengaruhi penjualan konsumen yang dipengaruhi oleh kondisi/sifat internal ataupun eksternal. Influencer menjadi sosok yang dilihat oleh para pengikutnya karena mereka cenderung memiliki minat yang sama. Influencer ataupun tokoh public dapat memiliki opini pribadi yang bisa mempengaruhi tanggapan dan perilaku dari konsumen karena memiliki banyak pengikut yang menjadikannya sebagai role model, mempromosikan produk ataupun barang dengan minat yang sama dengan pengikutnya terhadap suatu brand melalui postingan yang dibagikan di media sosial, yang dapat memungkinkan influencer dan followers memiliki komunikasi timbal balik yang dilakukan setelah promosi tersebut berlangsung, kebebasan memberikan tanggapan serta ulasan membuat adanya interaksi antara kedua belah pihak (Giles & Edwards, 2018). Hadirnya Influencer di media sosial menarik perhatian khalayak ramai, karena konten koten yang dibuat relevan dengan minat dan keinginan konsumen.

Pada Januari2022, total penjualan produk kosmetik mencapai sales revenue sebesar Rp34.3 miliar dan dua bulan berikutnya naik sampai 39%. Total penjualan kosmetik wajah tersebut hingga Maret 2022 meraih sales reveneu hingga Rp129.1 miliar. Pelonjakan penjualan kosmetik berpotensi besar yang akan terus berkelanjutan, hal tersebut didukung dengan Tingkat promosi pada media sosial, yang merupakan salah satu media praktis dan efektif yang digunakan para promotor

Influencer sering menggunakan produk baru dan memberikan komentarnya lewat media sosial. Influencer mempengaruhi ekspetasi konsumen di media sosial, Influencer juga dapat mempengaruhi pandangan konsumen terhadap produk tertentu. Contoh influencer yang memiliki rambut Panjang yang indah mempromosikan sampoo pastinya para pengikutnya yang ingin juga memiliki rambut seperti influencer tersebut pasti tertarik dengan sampo yang di promosikannya, hal tersebut tergabung kedalam branding seorang influencer.

Kesimpulan 

Peran influencer memngaruhi konsumen terutama pada kosmetik, konsumen cenderung melihat influencer sebagai acuan atau juga role model, mengikuti gaya serta tampilan yang mereka miliki. Influencer memiliki dorongan pembelian karena memiliki banyak followers, Influencer menjadi sosok yang dilihat oleh para pengikutnya karena mereka cenderung memiliki minat yang sama, sosok influencer dapat memikat perhatian banyak orang terutama konsumen produk, dengan pembawaan dan ciri khas masing masing influencer dapat menarik pengikutnya menjadi konsumen produk yang dipromosikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun