Dunia Hip-Hop di Amerika pada era 90-an terkenal ketegangan antara rivalitas kubu dimana terbentuk 2 kubu besar di Amerika, yaitu West Coast dan East Coast. Konflik ini tidak hanya persaingan musik saja, melainkan juga menyangkut pertarungan geng jalanan, kekerasan, dan pembunuhan. Di tengah keras dan tegangnya antara rivalitas 2 kubu besar ini muncul nama nama seperti Tupac Shakur dari West Coast dan Notorious B.I.G dari East Coast yang terkenal dan mencolok karena kematian mereka yang dibunuh melalui penembakan. Kisah mereka menjadi sisi kelam dari dunia Hip-Hop di Amerika mencerminkan sisi kekerasan dari dunia Hip-Hop di Amerika.
Persaingan dan rivalitas antara 2 kubu itu didasarkan oleh perbedaan gaya musik di antara keduanya. West Coast terkenal dengan gaya musik mereka yang gangsta rap yang keras dan menceritakan kehidupan di jalanan yang keras dan penuh kekerasan, namun dengan penyampaian yang lebih tenang. East Coast terkenal dengan teknik lirik yang tajam dan cepat serta rumit dalam penyampaiannya, Walau begitu kedua kubu tersebut sama sama menceritakan tentang seberapa kerasnya kehidupan di jalanan. Perbedaan gaya penyampain itulah yang menjadi awal mula dari konflik di antara keduannya.
Ilustrasi yang cocok untuk menggambarkan kekerasan di dalam dunia Hip-Hop di Amerika adalah kasus Tupac Shakur dari West Coast dan Notorious B.I.G dari East Coast, dua artis terkenal dari masing masing kubu yang dibunuh dalam penembakan misterius. Tupac yang terkenal dengan lirik-liriknya yang tajam dan kritik akan sosial, tewas di dalam penembakan misterius di las vegas. Setahun kemudian, nasib yang sama menimpa B.I.G yang juga menjadi korban dari penembakan misterius di Los Angeles. Hingga hari ini dalang dari pembunuhan kedua Rapper terkenal tersebut masih menjadi misteri yang belum bisa terpecahkan.
Selain kedua orang tersebut, P Diddy atau Sean Combs roduser asal East Coast, juga menjadi sorotan dalam konflik ini. Meski ia dikenal sebagai produser musik yang sukses di dunia musik, namanya kerap menjadi topik hangat di dalam masalah rivalitas antar kubu besar ini. Kematian Notorious B.I.G sekaligus teman dekan Sean Comb menjadi topik hangat dimana di malam itu B.I.G baru saja pulang dari acara bersama Sean, lalu mereka pulang dengan kendaraan yang berbeda karena permintaan Sean, namun kedua kendaraan identik dan tak lama kemudian B.I.G mati ditembak secara misterius.Meskipun banyak spekulasi mengenai keterlibatannya di dalam rivalita kedua kubu besar, Sean selalu membantah hal itu dan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah terlibat di dalam ketegangan rivalitas dua kubu besar tersebut.
Kekerasan di dalam dunia Hip-Hop tersebut membuat Hip-Hop telah kehilangan dua raper dengan potensi yang sangat besar dan memungkinkan untuk menjadi legenda yang sangat terkenal. Tupac dan B.I.G diakui sebagai talenta yang luar biasa, dengan pengaruh mereka yang telah melampaui batas badaya Hip-Hop. Kematian yang tragis telah menghentikan karier yang bisa menjadi lebih besar di dunia Hip-Hop. Kekerasan jalanan di dunia musik ini telah merusak potensi dari talenta talenta muda.
Menurut saya, kekerasan yang terjadi di dunia Hip-Hop pada masa itu sangatlah disayangkan, mengingat besarnya potensi talenta emas yang hilang karena kekerasan tersebut. Dunia yang seharusnya menjadi ajang kritik dunia mengangkat isu isu penting yang jarang diangkat untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, malah menjadi ajang rivalitas berdarah. Persaingan memang penting, namun harus ada batas yang jelas antara kompetisi sehat dan permusuhan yang berujung pertarungan yang meregang nyawa. sangat disayangkan banyak seniman yang terjerat dalam lingkaran kekerasan tersebut dan meregang nyawa.
Selain itu, media juga memiliki peran yang sangat besar di dalam kasus ini dengan memperparah dan memperbesar kasus kekerasan ini. Liputan yang sensasional dan berfokus pada drama antara seniman sering kali hanya memperparah situasi konflik. Bukannya berusaha meredakan, media justru memanfaatkan konflik ini untuk menghasilkan uang dan meningkatkan rating mereka. Hal ini menunjukan bahwa konflik ini sangat menguntungkan bagi banyak pihak, sementara para seniman tersebut menjadi korban drama sensasi mereka.
Kekerasan ini bisa dianalogikan dengan api yang terus diberikan bensin, mengakibatkan bukannya mereda malah makin memperparah. Konflik antar geng  yang dibawa di dalam musik hanya menambah intensitas rivalitas. Alih-alih menjadi ruang untuk menyalurkan kritikan dan pendapat, Hip-Hop menjadi medan pertempuran yang meregang banyak nyawa. Sama seperti api yang akan melahap segala, kekerasan di dalam Hip-Hop juga telah melahap banyak anak muda dengan talenta emas.
Suasana Hip-Hop pada era 90 an sangatlah gelap. Para artis selalu merasa terancam dan merasa tidak tenang dalam menjalani kehidupan, bahkan hal ini juga menimpa artis artis yang sudah sukses. Studio rekaman juga sering kai dijaga dengan ketat karena ketakutan adanya serangan dari kubu rival. Dibalik terangnya panggung Hip-Hop, Hip-Hop menyimpan kegelapan yang pekat di belakangnya.
Rivalitas antara kedua kubu tersebut telah mencapai puncaknya ketika P Diddy, produser dari East Coast di tangkap oleh kepolisian karena dugaan Penjualan Anak, Pembunuhan dan Narkoba. Munculnya Spekulasi bahwa P Diddy lah dalang dari kematian tupac karena tupac berasal dari studio rival dari studio P Diddy yang akhirnya dibunuh untuk menghentikan ancaman, lalu B.I.G yang dibunuh karena adanya kabar bahwa B.I.G akan berpindah kubu ke West Coast karena dekat dengan Tupac Shakur. Namun kebenaran di balik kejadian-kejadian tragis itu tetap menjadi misteri hingga sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H