Mohon tunggu...
Umi Afifah
Umi Afifah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Ifa Typing ....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[Selamat Hari Anak Nasional] Memberikan Hak Anak pada 1000 HPK

25 Juli 2022   16:35 Diperbarui: 25 Juli 2022   16:46 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Anak Nasional (HAN) merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap salah satu kelompok masyarakat yang sangat rentan yaitu kelompok anak-anak. Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli setiap tahun sebagai bentuk kepedulian Bangsa Indonesia agar anak-anak terlindungi dan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dengan mendorong keluarga yang mengambil peran utama dalam memberikan perlindungan. Sebagai calon generasi penerus bangsa di masa depan, 1000 HPK merupakan masa krusial dalam pertumbuhan dan perkemabangan. Bahkan, perkembangan otak pada waktu ini dapat berkembang mencapai 80% struktur otak orang dewasa. Namun, sebagai anak yang belum dapat hidup mandiri dan bahkan belum dapat membuat keputusan apapun termasuk dalam hal memilih makanan sebagai sumber asupan gizi, Orang tua maupun keluarga merupakan tokoh penting yang akan menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak dimasa depan. Sehingga jangan samapi anak-anak kita tidak mendapatkan hak nya untuk dapat tumbuh optimal dan malah terhambat pada masa tersebut sehingga pada perjalanan hidupnya kemudian terjadi fenomena "Kalah Sebelum Memulai" yang menunjukkan adanya ketetinggalan pertumbuhan dan perkembangan dibandingkan anak-anak seusiannya. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan orang tua untuk menghindari hal tersebut yaitu :

  • Mencukukupi Asupan Gizi Anak

Asupan gizi merupakan aspek penting pembangun pertumbuhan pada anak, dengan pemberian asupan gizi yang cukup dapat menghindarkan bayi dari resiko stunting. Agar anak memperoleh asupan gizi yang cukup, sebelumnya asupan gizi pada ibu juga harus tercukupi dan diperhatikan dengan baik selama masa kehamilan dan menyusui bahkan akan lebih baik lagi apabila perbaikan gizi pada ibu sudah direncanakan sejak sebelum kehamilan. Agar memperoleh asupan yang optimal, pemberian makanan pada anak dapat dimulai sejak anak lahir yaitu dengan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebagai pondasi kesehatan bayi. Air Susu Ibu (ASI) yang keluar saat IMD selain sebagai makanan juga sebagai antibody, mengoptimalkan tumbuh kembang dan meningkatkan derajat kesehatan. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan tanpa pemberian makanan lain dan pemberian MPASI dengan tepat baik dari waktu pemberian, bentuk makanan dan komposisi gizi yang diberikan.

  • Melakukan Stimulasi

Stimulasi salah satu tahapan penting yang dilakukan guna mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi melalui rangsangan-rangsangan yang diberikan. Pada fase 1000 HPK terdapat bagi peran antara gizi dan stimulasi. Gizi berperan sebagai pembangun sistem dalam otak dan stimulasi sebagai penguat sistem agar kemampuan kognitif, motorik dan personal sosial dapat optimal. Jangan lupa juga untuk menstimulasi si kecil dengan kasih sayang sehingga hal tersebut juga dapat berdampak pada emosi yang baik pada anak.

Perhatian perawatan kesehatan pada anak dapat dilakukan yaitu dengan rutin datang ke posyandu dan melakukan imunisasi agar dapat tercegah dari berbagai macam penyakit dan infeksi. Selain itu, dalam keluarga juga harus turut ikut serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

  • Pola Asuh

Pola asuh yang baik dan benar pada anak wajib diketahui tidak hanya oleh ibu tetapi juga keluarga balita. Dalam pelaksanaan pola asuh anak memiliki beberapa hak yang harus dipenuhi diantaranya anak mendapatkan perlindungan / keamanan, mendapatkan makanan yang cukup dan sehat, perawatan fisik dan kesehatan, kompetensi emosi, sosial, moral dan kepercayaan diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun