Tidak ada bonus dan apresiasi yang diterima ketika menjadi juara hanya selembar kertas dan piala. Saat itu, kembali berpikir ulang apakah memang atlet tidak pernah dihargai, dalam benak penulis.
Namun, penulis masih berkeyakinan bahwa harus jadi atlet nasional baru bisa merasakan manisnya perjuangan, penulis makin sering turun dalam berbagai event baik bersifat lokal hingga antar daerah untuk menambah jam terbang, tapi lagi-lagi ternyata yang dirasakan tetap sama.Â
Selama, tidak menjadi juara nasional maka selama itu pula hanya akan terkenal di level daerah dan tidak akan merasakan bonus yang besar sekalipun juara.
Sampai saat menyelesaikan bangku sekolah, ternyata catatan manis membawa nama baik sekolah terlupakan begitu saja ketika sudah tumbuh tunas-tunas baru.Â
Kemudian atlet-atlet pun mulai merasakan bonus sejahtera setelah sistem pengurus baik level kabupaten dan Provinsi mulai berbenah untuk mensejahterakan atletnya.Â
Karena, bila tidak akan banyak atlet yang mundur sebelum sampai tingkat nasional lantaran tidak mendapatkan apresiasi dari daerah dalam hal pembinaan dan materi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H