Mohon tunggu...
Kaharudin Anas Putra
Kaharudin Anas Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik, Olahraga dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan yang Kelam

28 Juli 2024   21:48 Diperbarui: 28 Juli 2024   22:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan yang Kelam

Di jalan yang tak berujung,
Kaki melangkah letih, jiwa terombang-ambing.
Harapan yang sempat berkobar, kini sirna ditelan kabut.
Impian yang sempat menggema, kini lenyap tanpa bekas.

Langit yang tadinya cerah, kini gelap gulita.
Senyum yang tadinya merekah, kini pudar tak berbekas.
Tawa yang tadinya riang, kini terganti isak tangis.
Semangat yang tadinya membara, kini padam tak bernyala.

Perjalanan yang seharusnya menyenangkan,
Berakhir dengan luka yang menyayat.
Rencana yang seharusnya indah,
Berubah menjadi nestapa yang memilukan.

Namun, di balik kekelaman itu,
Masih ada secercah harapan.
Masih ada kesempatan untuk bangkit,
Menata kembali serpihan hati yang hancur.

Karena setiap perjalanan,
Pasti akan menemui akhir.
Dan akhir yang buruk,
Dapat menjadi awal yang lebih baik.

Jogja, 28 Juli 2024
21:35 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun