Mohon tunggu...
Abdul Kahar
Abdul Kahar Mohon Tunggu... Tutor - Pembaca aktif, penulis pasif

Peradaban harus terus berevolusi bersama roda pergantian waktu, dan setiap individu punya cara dalam membenahi apa saja yang harus dibenahi. Gunakan caramu!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Palestina di Ambang Kejayaan

25 Maret 2018   22:01 Diperbarui: 25 Maret 2018   22:41 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam merupakan agama samawi yang memilki konsep wasathiyah, konsep wasathiyah inilah yang menjadikan ia sebagai agama penyempurna dari beberapa agama samawi yang pernah ada. 

Islam menjadikan alquran dan sunnah sebagai sebuah dasar yang mengharuskan setiap muslim untuk senantiasa menjadikannya pedoman dalam menjalani kesehariannya. Alquran mengisyaratkan konsep wasathiyah secara eksplist dan gamblang sehingga  konsep ini kemudian dipahami secara umum oleh kaum muslimin.

Konsep wasathiyahini pulalah yang menjadi ciri khas utama bagi kaum muslimin dalam menjalani kehidupannya. Imam As -- Sa'diy menyebutkan dalam kitab tafsirnya yang berjudul "Taysirulkarimirrahman fii tafsirikalamilmannan" bahwa "Allah menjadikan umat ini pertengahan (wasathiyah) dari seluruh perkara agama.

Pertengahan dalam mengimani nabi -- nabiNya dengan tidak melampaui batas hingga menjadikan ia tuhan serta tidak memudah -- mudahkan dalam mengimaninya". Sifat pertengahan yang dimiliki oleh seorang muslim tentu akan melahirkan sikap yang serba pertengahan, baik itu dalam konteks ibadah maupun konteks muamalah.

Indonesia merupakan salah satu objek kajian yang bisa kita lihat sebagai sebuah negara mayoritas muslim yang ada, di dalamnya tidak pernah terjadi tindak separatis oleh kaum muslimin serta tak ada pembantaian massif yang terjadi sebagaimana di negara -- negara minoritas islam. Indonesia yang justru mayoritas islam malah banyak disudutkan oleh kaum anti islam yang ingin menghabiskan islam di bumi nusantara.

Proses deislamisasi yang terjadi tidak hanya  di Indonesia, tapi terjadi di seluruh penjuru dunia. Deislamisasi yang dilakukan oleh kaum anti islam juga beragam, ada yang melakukan proses deislamisasi secara eksplisit dan ada pula yang melakukan secara implisit. Ketika kaum kuffaryang anti islam masih minoritas dan belum punya kekuatan maka proses deislamisasi yang dilakukan masih implisit akan tetapi ketika kaum kuffarmulai mayoritas atau punya pengaruh atas kebijakan tertentu maka ia akan melakukan proses deislamisasi secara secara terang -- terangan.

Potret dunia hari ini merupakan fakta yang tidak bisa kita pungkiri bahwa ada usaha sistematis yang dilakukan oleh kelompok tertentu untuk menghapuskan Islam dari permukaan bumi, Sehingga usaha untuk memecah wilayah, mengusir, membantai bahkan menjajah sudah menjadi hal lazim yang kita temui di negara -- negara minoritas islam karena tidak memahami konsep wasathiyah sebagaimana yang dipahami oleh kaum muslimin.

Palestina adalah salah satu negara yang dimiliki oleh kaum muslimin. Negara yang hari ini sengaja dijajah dan terus dibombardir agar menyerahkan kedaulatan negaranya. Zionis Israel melakukan aksi kolonial ini sejak tahun 1920 M hingga hari ini. 

Palestina yang awalnya adalah syam yang kemudian pecah menjadi empat bagian yaitu: Suriah, Yordania, Lebanon dan Palestina. Ketika keempat negara ini mulai dipecah maka kaum Kuffar mulai menampakkan  gerakan deislamisasi secara  terang -- terangan.

Palestina juga menyimpan banyak situs sejarah yang pernah terjadi di masa lalu. Di antaranya Palestina terdapat Masjidil Aqsa tempat dimana Rasulullah melakukan Isra' dan Mi'raj yang kemudian menjadi kiblat pertama bagi kaum muslimin. Sehingga tak bisa dipungkiri bahwa Palestina merupakan salah satu icon khas yang dimiliki oleh kaum muslimin seluruh dunia.

Keputusan Pemerintah Amerika Serikat (Donald Trump) atas pengakuan Jerussalem sebagai Ibukota Israel dan akan memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat ke Al -- Quds Yerussalem merupakan bentuk kolonialisasi terhadap wilayah yang dimiliki oleh Palestina. 

Sehingga apa yang dilakukan oleh Donald Trump ini memancing reaksi dari kaum muslimin seluruh dunia karena ketika Trump mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel itu berarti Trump bukan mengambil sesuatu dari Palestina saja akan tetapi mengambil sesuatu dari apa yang dimiliki oleh kaum muslimin di seluruh dunia.

Di Indonesia ketika Ahok menistakan Alquran yang tersinggung adalah seluruh kaum muslimin di seluruh Indonesia, itu karena Ahok mengusik apa yang menjadi dasar dari agama Islam itu sendiri sehingga menimbulkan reaksi yang bergejolak bagi kaum muslimin yang ada Indonesia. 

Ketersiggungan karena kasus penistaan yang dilakukan oleh Ahok ini pula melahirkan gerakan persatuan kemudian kita sebut "212" yang akhirnya berhasil menggagalkan usahanya untuk kembali menjadi gubernur DKI Jakarta. 

Palestina yang merupakan salah satu Icon yang dimiliki oleh kaum muslimin juga diusik Oleh seorang Donald Trump, dengan keputusan Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel tentu akan membangungkan Ghirah persatuan kaum muslimin yang berarti akan menumbangkan gerak deislamisasi sistemik yang terjadi di bumi Palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun