Bantul(MTsN 4 Bantul)-Stop Perundungan di madrasah, ini merupakan tekad madrasah dalam serius menghilangkan perundungan dan kekerasan. Upaya yang dilakukan madrasah salah satunya dengan membekali guru dalam menguasai prosedur penanganan perundungan dan kekerasan. Bersama ini MTsN 4 Bantul mengutus Guru BK Kaharja untuk mengikuti pelatihan kompetensi guru dengan tema Peningkatan Kompetensi dalam penanganan perundungan dan kekerasan Seksual di lingkungan madrasah. Kegiatan ini berlangsung tiga hari mulai Sabtu, Tanggal 19 Oktober sampai Senin 21 Oktober 2024 secara daring mengguakan zoom meeting. Kegiatan terselenggara oleh Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) MTs  Nasional.
Latar belakang pelatihan anti perundungan adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mencegah dan menanggapi perundungan dan kekerasan. Pelatihan ini diselenggarakan karena meningkatnya kasus perundungan dan kekerasan di kalangan peserta didik.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 2300 peerta yang terdiri guru, pengawas, kepala madrasah dan siswa ini menghadirkan tokoh-tokoh penting baik itu pejabat Kementerian Agama maupun pakar serta praktisi dalam bidangnya. Selama tiga hari ini pemateri terdiri dari Dr H.M Sidik Sisdiyanto,S.Ag,M.Pd (Dirjen KSKK Kemenag RI), Dr Tobib Asyhar,M.Si (Dirjen GTK), Dr Khaerul Umam,M.Pd (Kasubdit PAI Dirjen Pendis ), Prof Dr. Muh Japar,M.SI Kons.(Pakar Psikologi Pendidikan), Dr Bahrul Fuad M.Pd( Komisionaris Perempuan), Dr Aris Adi Leksono,M.Pd (Komisionaris KPAI).
Sebagai Keynote Speaker Dirjen GTK menyampaikan, Â "Tiga dosa besar Pendidikan harus dihapuskan, yaitu kekerasan seksual, perundungan dan intoleransi. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi dunia Pendidikan di Indonesia,"ucapnya.
" Guru BK sebagai garda terdepan harus menangani serius perundungan dan kekerasan ini agar di dunia Pendidikan anak, nyaman dan senang selama belajar di sekolah/madrasah,"imbuhnya.
Pelatihan ini sangat menarik bagi peserta, hal ini terbukti dari peserta sangat antusias dan aktif selama pemateri menyampaikan kajiannya.
Tak ketinggalan utusan MTsN 4 Bantul, Kaharja aktif mengikuti pelatihan selama kegiatan berlangsung. Peserta yang merupakan panitia pelaksana sekaligus moderator pealatihan di hari kedua ini juga menyampaikan beberapa fakta kasuistik terkait perundungan dan kekerasan yang terjadi di madrasah. Kaharja pada contributor menyampaikan,"Alhamdulillah bisa diberi kesempatan mengikuti kegiatan ini, ilmu yang sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan dalam mendukung tugas sebagai guru BK,"ucapnya.(Khj)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI