Mohon tunggu...
Kahar Kher
Kahar Kher Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah orang biasa yang mencoba dunia baru, belajar banyak hal dari aktivitas banyak orang,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semuanya Berawal Ketika Aku Meninggalkan Gaji Rp 6 Juta dari Lembaga Bank Ternama di Indonesia

19 Oktober 2016   15:50 Diperbarui: 20 Oktober 2016   01:04 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya masih bisa aku jelaskan, tetapi lama-kelamaan dan setiap yang aku temui selalu pertanyaannya seperti itu. Akhirnya aku muak. Karena itu mencerminkan pemikiran yang tidak searah dengan diriku. 

fwd-bebasberbagi-5807a97dcf7e610a347500ac.jpg
fwd-bebasberbagi-5807a97dcf7e610a347500ac.jpg
Singkat cerita kini aku berwirausaha sendiri, membuka usaha warnet dirumah sekalian membuka toko barang campuran. Usaha aku masih terbilang kecil, Warnet baru 4 unit PC dengan komputer server, Jualan campuran juga tidak terlalu besar, omset perharinya kurang lebih Rp800. ribu. 

Walau terbilang kecil, tetapi aku bersyukur karena bisa mewujudkan usaha aku sendiri. Walau penghasilannya belum sebesar dengan gajiku dahulu, tetapi aku senang dengan kegiatan aku. Aku tidak lagi merasa terbebani dalam hal mencari uang, Tidak ada lagi ketakutan bertemu dengan bos, tidak ada aturan baku yang harus di ikuti. dll

Melepaskan diri dari atribut perusahaan besar tentu melepaskan juga fasilitas yang diberikan seperti asuransi kesehatan, Jaminan hari tua, asuransi kesehatan anggota keluarga,  dll. Jadi sekarang ini aku berinisiatif untuk bergabung sebagai pelanggan dalam perusahaan Asuransi FWD life. Karena setelah aku simak profile perusahaannya program atau fasiliats yang ditawarkan betul-betul memberikan jaminan dan memastikan kenyamanan kita dalam berjalan mewujudkan impian sesuai passion.

Jadi dalam waktu dekat aku ingin memproteksi dan mengasuransikan diri dan anggota keluarga. Namanya hidup ada kejadian di luar kuasa kita seperti kesehatan, kecelakaan dll. Apalagi seorang wirausaha yang masih sangat baru, jika tertimpa sesuatu yang butuh biaya besar tentu akan menghancurkan usaha yang masih minim modal. Hal seperti ini perlu menjadi satu prioritas utama dalam berwirausaha. 

Singkat cerita, Menjalani hidup sesuai passion bukan pekerjaan mudah, butuh perjuangan, butuh pengorbanan, tenaga, waktu dan modal. Namun semua itu tidaklah ternilai di banding gairah yang kita peroleh dari pilihan hidup. Di bantu lagi dengan cover asuransi. Maka biarlah Tuhan yang menentukan hasilnya. 

Hidup sesuai passion adalah hidup manusiawi, bukan hidup seperti robot datang pagi pulang malam. Hidup sesuai passion adalah hidup yang sesungguhnya, lebih baik mati dalam perjuangan dari pada kalah sebelum berjuang. ! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun