Mohon tunggu...
Kaharuddin Anshar
Kaharuddin Anshar Mohon Tunggu... Nelayan - Anak kehidupan, tumbuh di lorong desa

bayangan; pencerahan purba dalam membentuk sajak-sajak kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesumat

25 Januari 2017   19:13 Diperbarui: 25 Januari 2017   19:23 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudahlah, malam bising para tuan

Lekaskan kesumatmu

Menenggak kesucian dari cawan mu nan paling rupawan

Kalian yang di langit bertenggerlah di kabut-kabut gelap

Lekaskan kesumatmu

Di parau-parau suara, di jalan paling suci, kilahmu

sebab kami yang hamba, dan engkaulah yang tuan.

lekaskan kesumatmu wahai tuan

karena wajah bumi dakumu seragam

Ketenangan bagimu

Adalah Ombak yang tiada henti

Kalianlah yang suci

dan yang lain hanya meneguk anggur dari tanah-tanah yang lumpur

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun