Mohon tunggu...
Dewi Pangestu
Dewi Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menelusuri Penyebab Terjadinya Banjir di Wilayah Jakarta

18 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 18 Juni 2024   21:32 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

     Banjir merupakan peristiwa meluapnya air ke daratan yang dapat disebabkan oleh curah hujan tinggi, naiknya air laut, lelehan salju, atau peristiwa lain yang menyebabkan air tidak dapat diserap dengan cepat oleh tanah atau dialirkan dalam saluran air lalu menyebabkan daerah-daerah disekitarnya menjadi tergenang air.

     Pada wilayah Jakarta, banjir cenderung terjadi pada daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, letak muka tanah yang lebih rendah dari air laut, daerah bantaran sungai, dan daerah yang memiliki sistem pengaliran air yang buruk. Pada wilayah Jakarta, banjir biasanya terjadi di daerah Kelapa Gading, Rawa Buaya, Cipete, Kedoya, dan Cipulir.

      Banjir yang terjadi di wilayah Jakarta muncul karena beberapa faktor. Selain karena faktor alam, faktor dari kelalaian masyarakatnya juga turut berpengaruh. Jakarta merupakan kota yang setiap tahunnya datarannya semakin menurun dan air laut semakin tinggi. Penurunan muka tanah ini setiap tahunnya mencapai 12 centimeter, bahkan pada pesisir utara Jakarta disinyalir mencapai 25 centimeter pertahunnya. Hal ini terjadi akibat tanah yang menanggung beban bangunan berlebih serta adanya ekstraksi air tanah. Pada kehidupan sehari-hari, banyak warga Jakarta yang masih menggunakan air tanah untuk pemenuhan kebutuhannya. Akibatnya, muka air tanah Jakarta semakin dangkal dan mempengaruhi kapasitas penyimpanan air. Rendahnya muka tanah tentu saja akan membuat air laut mudah mencapai daratan sehingga terjadi banjir rob.

     Kemudian faktor alam lain yang memengaruhi terjadinya banjir di Jakarta yaitu curah hujan yang ekstrim dengan intensitas yang tinggi. Jika curah hujan yang tinggi terjadi di daerah Puncak Bogor dan Jakarta secara bersamaan, maka sungai di Jakarta yang letak geografisnya  lebih rendah tidak akan sanggup untuk menahan luapan air sebanyak itu. Hal itu kemudian menyebabkan luapan air yang sulit untuk dibendung. Faktor berikutnya yaitu adanya perubahan penutupan lahan. Luas pemukiman yang semakin bertambah seiring dengan meningkatnya populasi membuat lahan pertanian dan lahan terbuka hijau di Jakarta semakin berkurang. Peristiwa tersebut membuat peluang meluapnya  sungai dan jaringan drainase semakin meningkat karena besarnya air limpahan di permukaan.

      Faktor kelalaian masyarakat yang menjadi penyebab terjadinya banjir di Jakarta salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan kondisi lingkungan di sekitarnya. Selam ini masyarakat Jakarta masih kurang memahami tentang keterkaitan antara hulu dan hilir, sampah dan banjir, serta bagaimana cara mereka menanggulangi banjir yang ada di sekitar mereka. Apabila setiap individu mengetahui bagaimana cara untuk mengurangi kemungkinan terjadinya banjir dan didukung dengan infromasi tentang berbagai aspek lingkungan maka kesadaran tersebut akan tercipta. Namun, warga Jakarta masih ragu untuk melakukan penanggulangan tersebut, ini dikarenakan gaya hidup mereka yang terbiasa membuang sampah sembarangan. Hal tersebut tanpa mereka sadari dapat memperbesar peluang terjadinya banjir karena sampah-sampah tersebut menghambat laju aliran air. Selain itu pemerintah juga kurang melakukan edukasi terhadap warga Jakarta khususnya yang tinggal di bantaran sungai, hal itu juga dapat memperlambat laju air. Menggusur warga yang tinggal di bantaran sungai juga bukanlah hal yang mudah apalagi jika mereka tidak disediakan tempat tinggal setelahnya.

      Banjir yang terjadi di Jakarta apabila dilihat dari sisi sosial-ekonomi memiliki beberapa dampak. Dampak pertama yaitu kerusakan asset dan infrastruktur, dalam data yang tercatat pada tahun 2007 diperkirakan terjadi kerugian ekonomi yang mencapai 5,16 triliun. Selain itu, banjir juga membuat aktivitas masyarakat di Ibukota menjadi terhambat. Hal ini tentu saja mempengaruhi sektor-sektor penting yang ada. Banjir yang melanda Jakarta juga turut menjadi penyebab masalah Kesehatan yang diderita oleh masyarakat di sana. Ini terjadi karena air banjir yang meluap mengandung kuman dan bakteri.

      Banjir yang tejadi akibat faktor alam yang tidak menentu dan disertai dengan kelalaian masyarakat kemungkinan akan menjadi lebih parah untuk beberapa tahun ke depan. Seiring tahun penduduk Jakarta semakin bertmbah, hal tersebut tentunya mengurangi ketersediaan lahan terbuka hijau. Lalu faktor alam yang tidak bisa dihindari juga dapat memperparah banjir. Warga haruslah memilki kesadaran penuh akan kepedulian lingkungan dan dibersamai oleh pemerintah yang membuat kebijakan untuk menanggulangi banjir.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun