Karnaval merupakan sebuah acara penuh kegembiraan yang diselenggarakan untuk memperingati suatu hari besar negara maupun adat istiadat. Biasanya, event karnaval diisi oleh parade kostum budaya Indonesia dan juga berbusana seperti pejuang untuk hal memeriahkan hari ulang tahun Republik Indonesia, tak beda jauh dari itu dalam parade karnaval untuk adat istiadat juga terdapat gunungan-gunungan yang berisi hasil bumi dan benda-benda besar seperti ogohogoh. Ogoh-ogoh merupakan suatu karya seni terkenal yang berbentuk patung, digunakan untuk menggambarkan kekuatan "Bhatu kala", menciptakan keunikan yang lebih untuk acara ini. Di Jember sendiri, karnaval merupakah sebuah rangkaian acara untuk memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia dan juga dilakukan sebuah ritual adat. Jember memiliki acara karnaval tahunan internasional yang biasa disebut Jember Fashion Carnival atau biasa disebut JFC. Acara tersebutlah yang biasanya di gadang-gadang oleh segenap warga Jember khususnya, dengan dimeriahkan oleh guest star yang biasanya dihadirkan dari luar negeri untuk memeriahkan acara tersebut. Dengan begitu, masyarakat ramai-ramai memadati acara tersebut untuk turut memeriahkan juga.Â
Namun disamping dari meriahnya berbagai acara di Jember, Beberapa acara juga memiliki sisi Kontra untuk lingkungan alam di Jember. Dilansir dari timesindonesia.co.id jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan saat event Jember Fashion Carnival sebanyak 11,7 ton sampah mulai dari tanggal 2-4 Agustus 2024. Jumlah tersebut menurun sedikit dari tahun lalu sebanyak 200 kilogram sampah atau 2 kuintal. Bayangkan sampah sebanyak itu hanya dihasilkan dari dua hari saja ketika terdapat event internasional. Belum lagi sampah yang dihasilkan dari karnaval kecamatan dan desa-desa.Â
Jember juga mempunyai event tahunan yaitu karnaval kecamatan dan desa. Karnaval tersebut adalah suatu hal wajib yang diadakan oleh perangkat pemerintah sebagai perwujudan memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai acara yang melibatkan orang banyak, tak khayal jika sampah yang dihasilkan juga tak sedikit. Apalagi Kabupaten Jember yang memiliki jumlah Kecamatan sebanyak 31. Begitu hal yang bukan kecil bukan?. Lantas, bagaimana tanggapan penyelenggara mengenai masalah tersebut? Himbauan pun sudah digaungkan oleh penyelenggara. Namun, apakah sudah cukup? Ya betul, jawabannya adalah belum. Sebagai seorang pegiat media sosial, hal yang tidak menarik menurut kita yang muncul di beranda merupakan sebuah hal yang tidak guna dan pasti akan kita skip atau scroll untuk mengganti dengan berita yang lain yang lebih menarik. Kedua, menyediakan tempat sampah di tempat-tempat yang sekiranya menjadi tempat banyak orang berkumpul. Apakah juga sudah cukup? Nilai saja sendiri. Kesadaran diri sesorang adalah hal yang penting dalam membantu mengurangi sampah yang ada. Membiasakan diri membawa tumblr dan tempat makan merupakan hal pertama yang dapat dilakukan diri sendiri. Namun disini apakah hanya kita sebagai seorang penikmat event yang dapat menguranginya? Tentu saja tidak. Hal ini perlu digaris bawahi oleh penyelenggara bahwasanya kebersihan sampah juga menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Oleh karenanya, penyelenggara diharuskan untuk mencari solusi atau jalan keluar untuk permasalahan ini. Pentingnya pengelolaan sampah yang efektif juga menjadi hal yang tidak dapat diabaikan. Mungkinkah penyelenggara akan bertanggung jawab hanya dengan mengangkut sampah lalu di biarkan begitu saja di suatu tempat. Tentu akan mengundang masalah baru nantinya. Seperti bau tak sedap, penyakit, juga tak enak dipandang mata. Begitu juga dengan masyarakat sebagai penikmat event diharuskan memiliki kesadaran diri, bukan hanya lempar batu sembunyi tangan. Kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya merupakan hal yang utama sebelum menjadi penikmat event, juga bukan hanya mengambing hitamkan penyelenggara saja. Harapan kedepannya untuk Kabupaten tercinta untuk lebih maju dan lebih baik lagi, menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan baik untuk kita sebagai warga yang menempati, dan juga membuat Indonesia sedikit demi sedikit lebih Lestari. Apalagi bulan-bulan pilkada setelah ini, diharapkan kepada pemimpin yang terpilih dapat memperhatikan kondisi sampah yang ada di Kabupaten Jember dan juga menyiapkan solusi-solusi untuk memecahkan masalah mau dikemanakan sampah tersebut setelah dikumpulkan. Sebagai acuan juga bagi masyarakat ingin memilih pemimpin yang memiliki penyelesaian masalah mengenai sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H