Mohon tunggu...
Kagan Wibowo
Kagan Wibowo Mohon Tunggu... Nahkoda - Sang Pertapa Agung

Seorang Pertapa yang masih mencari apa yang di maksud 'Pertapa ideal'?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati-Hati Banyak Orang Mengira Boikot Bukan Solusi!

15 Mei 2024   21:13 Diperbarui: 15 Mei 2024   21:13 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu yang lalu teman saya sedang ingin membeli produk-produk yang diperkiraan pro-Israel. Lalu sayapun menoba mengingatkannya, lalu ia pun berkata bahwa boikot tidak ada gunanya. Ini membuat saya pun berpikir apakah sebenarnya boikot ini bnear-benar berpengaruh untuk saudara-saudara kita di Palestina? Saya pun mencari-mencari data-data dan pendapat para ulama tentang hal ini.

Sebagai Bangsa Indonesia kita sdauh lama  menggayakkan gerakan untuk boikot produk-produk yang mendukung Israel. Tujuannya untuk apa? Supaya produk-produk tersebut tidak lagi mendonorkan dana kepada Israel. Bahkan ada beberapa orang memberikan gambaran bahan membeli satu produk pro-Israel sama dengan membeli satu peluru untuk ditembakkan peluru terhadap penduduk Palestina. Pertanyaanya, Apakah boikot ini benar-benar berpengaruh dalam hal itu?

Menurut Felix. Y. Siauw jawabannya tidak.

Dikutip dari Felix. Y Siauw dalam akun Youtubenya. Ia mengatakan bahwa "Mencintai itu menunjukan kecenderungan, mencintai itu menunjukkan keberpihakkan. Bahkan kepada seseorang  pun meskipun kita belum bisa memilikinya tetap ada tindakan kita yang akan cenderung padanya."

Ini menunjukkan bahwa bila kita membeli produk Israel memang itu hasil uangnya akan didonasikan kepada Israel. Tetapi bilamana kita dengan teman-teman kita mencoba tidak membeli produk tersebut apakah penduduk Palestina tidak ada yang terbunuh setelah kita memboikotnya? Tentu saja masih. Apakah bila perusahaan yang kita boikot mereka (Israel) akan berhenti menembaki saudara kita? Jawabannya tentu saja masih. Bahkan kita diam saja kita Israel itu masih melakukan genosida. Kita harus kembali dari awal. Dari sebuah alasan mengapa kita harus melakukan boikot.

Mengapa Boikot?

Alasan sederhananya sebenarnya adalah supaya perusahaannya bangkrut. Itu untuk sederhananya. Tetapi hal yang kita lakukan sekecil itu tentu saja tidak berpengaruh seolah yang kita lakukan itu dapat mengubah dunia supaya menjadi lebih baik. Tetapi seperti yang dikatakan Felix. Y. Siauw jika memang kita mencintai sesuatu tentu saja kita memiliki kecenderungan. Jika kita memang peduli, jika kita memang mencintai saudara kita di Palestina. 

Sedangkan kita masih membeli barang-barang yang notabenenya masih pro-Israel. Lantas mana bukti kecintaan kita terhadap saudara kita. Bila kita berkata mencinta. Lalu ditanya mana buktinya? Apa yang kita jawab? Jika saja kita tidak memiliki tindakan yang benar-benar bisa dibuktikan untuk membuktikan cinta kita? Bahkan seorang perempuan akan menagih tindakan seorang lelaki yang sering kali mengatakan 'aku mencintaimu' tetapi tindakannya mengatakan sebaliknya.

Memang tidak semua harus menjadi tentara dan berangkat kesana untuk memerangi Israel. Semua punya posisinya masing-masing dalam permainan bola pun tidak semua orang bisa jadi Striker, ada yang jadi back, ada yang jadi geandangan, atau malah ada yang jadi kiper. Tugas kita sebagai bangsa Indonesia jela adalah menuntut ilmu. 

Jika kita justru ikut berangkat kesana malah jadi menambah beban penduduk Palestina, dari makanannya, senjatanya. Nah jadi tugas kita sebagai penuntut ilmu bersugguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu, dan sebagai penuntut ilmu kita jelas harus memberikan sebuah sikap terhadap saudar-saudara kita yang ada di Palestina. Lah, kalau begini terus bagaimana Yerussalem akan bebas? Tenang, bahkan Rasulullah sendiri saat perang parit pernah melihat bahwa Islam berhasil membebaskan Yerussalem. Padahal dalam kenyataannya yang melihat dalam hidupnya adalah sayyidina Umar bin Khattab. Beliau berhasil menakulkkan Yerussalem. Padahal rasul sendiri tidak melihatnya dalam masa hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun