Mohon tunggu...
Kafiyah Kamila Sausan
Kafiyah Kamila Sausan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama Saya Kafiyah Kamila Sausan lahir Di Jakarta 12 juni 2004,Saat ini saya lagi berkuliah di Gunadarma.Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Sustainable Development Goals dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Indonesia

22 Januari 2024   23:18 Diperbarui: 22 Januari 2024   23:21 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah kemiskinan masih menjadi permasalahan bagi masyarakat sekitar,terutama negara-negara berkembang termasuk Indonesia.Kemiskinan harus ditangani dengan serius,karena menyangkut nyawa hidup seseorang.Kemiskinan di dunia sangatlah kompleks mulai dari kurangnya air bersih,zat gizi pada balita hingga anak-anak,penghasilan di bawah 1 juta,lowongan pekerjaan yang menyertakan usia sebagai syarat,hingga anak-anak yang kehidupannya kurang layak karena orangtuanya yang kurang mampu.Dalam SDGs terdapat poin yang membahas tentang kemiskinan yaitu no poverty (tanpa kemiskinan).Permasalahan kemiskinan  tidak  hanya terjadi  di  Indonesia saja, namun  di  seluruh  belahan  dunia. Permasalahan yang dialami baik negara berkembang maupun di negara maju sekalipun memiliki tingkat kemiskinan, namun tingkat kemiskinan di negara maju tidak terlalu banyak dibandingkan negara berkembang. Seperti halnya negara yang sedang berkembang,Indonesia sampai saat ini masih memecahkan masalah terkait kemiskinan yang ada di dalam negara Indonesia. Kemiskinan dapat diartikan sebagai dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari karena berbagai penyebab salah satunya adalah rendahnya tingkat pendapatan yang diperoleh.Indonesia sebagai negara berkembang harus memiliki itikad baik dan kuat untuk belajar dari negara yang sudah maju,indonesia masih harus mengejar apa yang tertinggal dari negara lain.

Menganalisis SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS:

1. Ketangguhan Terhadap Tantangan Global:

  • SDGs mencerminkan upaya global untuk mengatasi tantangan utama yang dihadapi oleh dunia, termasuk kemiskinan, kelaparan, pendidikan,dan air bersih.

2. Pendekatan Holistik:

  • SDGs dirancang dengan adanya pendekatan holistik yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Tujuannya untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan.

3. Inklusivitas:

  • Prinsip "Leave No One Behind" menekankan inklusivitas, yaitu memastikan bahwa manfaat pembangunan merata untuk semua masyarakat, tanpa meninggalkan golongan yang rentan atau terpinggirkan.

4. Partnership and Collaboration:

  • SDGs mengajak kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga internasional. Kolaborasi ini sangat penting untuk mencapai proses yang signifikan.

5. Fokus Pemberdayaan Perempuan:

  • Pemberdayaan perempuan diakui sebagai elemen kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Ini terlihat dalam beberapa tujuan, termasuk Kesetaraan Gender (SDG 5).

6. Adaptasi Terhadap Perubahan:

  • SDGs memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi global dan lokal, termasuk perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

7. Mementingkan Keberlanjutan Lingkungan:

  • Ada beberapa tujuan, seperti Penanganan Perubahan Iklim (SDG 13) dan Keberlanjutan Ekosistem Lautan (SDG 14), menunjukkan pentingnya pada perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

8. Pendekatan Berbasis Data:

  • SDGs mempromosikan pengumpulan dan analisis data sebagai dasar untuk mengukur kemajuan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun