Mohon tunggu...
Kafhayes Hamimsikof
Kafhayes Hamimsikof Mohon Tunggu... -

Lahir di Bone-Sulsel, sekarang menetap di Kolaka-Sulawesi Tenggara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serpihan Hatiku

17 Oktober 2010   15:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:21 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku pernah melihat fotonya, kupandangi lekat-lekat sangat dekat hingga tak tersisa walau 1 pixel pun. Dia begitu cantik dan menggoda. Aku terkadang ceroboh jadi tak menyimpan fotonya di memory komputerku. Aku pikir akan lebih baik menyimpan foto itu di dalam hatiku agar tak seorang pun mengetahuinya kalau aku sebenarnya mengagumi dirinya.

Setelah sekian lama, aku mulai kesulitan mengingat wajahnya secara totalitas, terkadang hanya matanya yang hitam dan bersorot tajam, kadang alisnya yang membentang indah, kadang bibirnya yang sensual, kadang cuma pipi yang merona itu yang dapat kuingat.

Aku khawatir gambar yang kusimpan dalam hatiku luntur dan menghilang jadi aku beranikan diri untuk memintanya. Lalu aku mencoba menghubungi via instant messaging :

Aku : Hello my dear...

Waty : Hello too my man, whats going on?

Aku : I having trouble to remembering your face

Waty : so what do you want? Are you going to eat me? Hhihihi. Sorry just kidding.

Aku : I want ... Your picture

Waty : for what my man?

Aku : It would be easier if I could refresh my heart for saving your picture to stare every time I miss you

Waty : Okay I will send to your email but not today.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun