Kapi, Kunjang | Mahasiswa KKN kelompok 55 IAIN Kediri yang di tempatkan di Desa Kapi, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri melakukan pembuatan rak dari bambu yang akan dijadikan wadah penanaman atau yang disebut dengan vertikultur.
Vertikultur ini dapat diartikan sebagai sistem budidaya tanaman yang disusun ke atas secara bertingkat. Kelebihan dari sistem vertikultur ini antara lain, murah dan mudah pengaplikasiannya dan menyehatkan. Selain mudah diaplikasikan, kelebihan lainnya dari sistem vertikultur ini adalah hemat lahan dan air, mendukung pertanian organik sehingga ramah lingkungan, wadah media tanam disesuaikan dengan kondisi setempat, umur tanaman relatif pendek, pemeliharaan tanaman relatif sederhana serta dapat juga digunakan untuk menyalurkan hobi baru yang bermanfaat.
Manfaat dari dibuatnya vertikultur ini yaitu sebagai salah satu cara mengatasi ketersediaan lahan, dengan penggunaan pola penanaman vertikultur lahan yang sempit dapat berproduksi tinggi untuk berbagai jenis tanaman sayur yang akan ditanam. Selain dapat memaksimalkan keterbatasan lahan. Lahan pekarangan rumah sebaiknya dimanfaatkan daripada ditumbuhi tanaman liar atau dibiarkan tanpa ditanami apapun. Tanaman yang ditanam di lahan pekarangan bisa berupa tanaman yang bisa dimanfaatkan sehari-hari, seperti cabai dan sayuran.
Berkebun menggunakan teknik vertikultur ini dapat bermanfaat sebagai bentuk taman mini khususnya di pekarangan rumah. Pemanfaatan bambu sebagai bahan baku vertikultur juga dapat menghemat biaya pengeluaran masyarakat. Sistem pertanian vertikultur tidak melihat kondisi masyarakat yang mampu ataupun tidak mampu.
Dengan adanya sistem penanaman yang simple dan praktis menggunakan teknik vertikultur ini berharap dapat berguna bagi masyarakat Desa Kapi agar semangat untuk berkebun sendiri di rumah.
Instagram : @kkndesakapi2023
Tiktok : @kelompok55kkndesakapi_
Penulis : Mahasiswa KKN 55 IAIN Kediri