Sumber gambar : travel.kompas.com
Spesifik dan Endemik
Propinsi Kalimantan Selatan mempunyai destinasi pariwisata yang lengkap mulai wisata alam, seni, budaya, belanja, sejarah, kuliner dan religi semua ada. Hebatnya, untuk destinasi wisata unggulan rata-rata bersifat spesifik dan endemik, dimana destinasi wisata unggulan yang dimiliki  semuanya eksklusif alias hanya ada di Kalimantan Selatan, sehingga tidak akan bisa ditemui di daerah lain.Â
Sebut saja Pasar terapung, sebagai icon wisata Kalimantan Selatan, merupakan satu-satunya destinasi pasar terapung alami yang ada di dunia. Kalaupun sekarang bermunculan pasar terapung lain, semuanya merupakan destinasi wisata buatan
Pertokoan Bumi Cahaya Selamat (BCS) di Kota Martapura, Kabupaten Banjar di kenal sebagai pasar batu mulia terbesar di Indonesia. Keberadaan Pasar Bumi Cahaya Salawat (BCS) semakin memperkuat status Kota Martapura sebagai Kota Intan. Disebut Kota Intan karena perut bumi Kota Martapura dan sekitarnya termasuk daerah Pumpung, Cempaka, Kota Banjarbaru merupakan gudangnya intan berkualitas wahid
Balanting di Sungai Amandit, Loksado merupakan destinasi petualangan alam yang khas banua Kalimantan Selatan. Balanting merupakan sebuah konsep pariwisata yang memadukan wisata susur sungai dan jeram dengan menggunakan lanting, yaitu semacam rakit yang dibuat dari bambu yang dirangkai menjadi satu di Sungai Amandit dengan wisata ekobudaya yang menyuguhkan eksotisme alam liar khas Kalimantan yang dipadu dengan suguhan khas adat istiadat dan budaya masyarakat Dayak Loksado.
Kerbau Rawa, Si Jago Renang dari Pulau Panggang
Diantara destinasi wisata eksklusif di Kalimantan Selatan, destinasi wisata yang benar-benar menawarkan eksotisme eksklusif tingkat tinggi adalah wisata Kerbau Rawa (Masyarakat setempat menyebut hadangan kalang. hadangan = kerbau ; bhs banjar) di daerah Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), salah satu Kabupaten ter-unik di Indonesia.Â
Kabupaten Hulu Sungai Utara masuk dalam daftar Kabupaten terunik di Indonesia karena mempunyai ke-khasan yang tidak dipunyai oleh kabupaten lain di Indonesia, yaitu wilayah teritorialnya yang 70% berupa rawa sedang daratannya hanya 30%, sehingga sebagian besar masyarakatnya tinggal di atas air/rawa. Inilah negeri diatas air!Â
Kabupaten dengan ibu kota Kota Amuntai ini, juga dikenal dengan populasi itik kualitas unggul yang dikenal dengan nama itik alabio.
 KotaAmuntai, Kota 1000 itikÂ
Kabupaten Hulu Sungai Utara bisa ditempuh melalui dua jalur dari Banjarmasin, ibu kota Propinsi Kalimantan Selatan. Jalur darat dengan jarak sekitar 171,9 km bisa ditempuh selama kurang lebih 4 jam perjalanan. Sedangkan melalui jalur sungai jarak tempuh lebih dekat dan lebih cepat, hanya saja sekarang hampir tidak ada taksi air yang melayani rute perjalanan Banjarmasin-Hulu Sungai Utara secara reguler.Â