Air nira atau saguer yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, pada tahun 2021 itu di lingkungan masyarakat Sulawesi Utara biasa diolah menjadi gula aren dan Cap Tikus, minuman tradisional berkadar alkohol tinggi.
Sedangkan dari lidi tulang daun bisa dibuat sapu dan kerajinan tangan, begitu juga dari serat ijuknya yang bisa dibuat sapu, tali-temali, perekat pasangan batu-bata pada bangunan dan juga berbagai kerajinan tangan.
Dari buahnya yang lebat bertandan, bisa diolah menjadi kolang-kaling yang full serat dan mempunyai khasiat obat, selain juga sangat sedap dijadikan campuran es ataupun kuliner tradisional lainnya. Batang dan pelepah daun Seho, biasanya dikeringkan untuk kayu api atau kayu bakar.
Tidak hanya manfaat ekonomi saja, pohon Seho juga mempunyai manfaat ekologi yang signifikan, karena perakaran serabutnya yang kuat, keras, kokoh dan dalam, dapat mencegah erosi tanah sekaligus mengikat air.
Itulah sebabnya, manajemen Tu ur Ma'asering terus berusaha semaksimal mungkin untuk melestarikan sekaligus memberdayakan pohon seho di sekelilingnya, berikut masyarakat petani di sekitarnya yang bergantung pada tanaman yang berhabitat pada lingkungan tanah yang mengandung air melimpah ini dalam sebuah mini konservasi yang sekarang mulai banyak menarik minat masyarakat untuk berkunjung.
Selain menikmati pemandangan eksotis dari dataran tinggi dan juga menikmati beragam kuliner tradisional Manado atau Sulawesi Utara, ada aktifitas unik dan otentik yang hanya bisa kita temukan dan lakukan di Tu ur Ma'asering saja, yaitu melihat langsung tahapan proses penyulingan saguer menjadi cap tikus pada instalasi penyulingan tradisional dari bambu yang panjangnya mencapai 50 meter.
Baca Juga Yuk! Cerita dari Kinunang, Desa (Wisata) Paling Utara di Pulau Sulawesi
Tapi, instalasi penyulingan ini tidak digunakan untuk produksi cap tikus secara reguler lo ya! Hanya di pakai untuk tujuan praktik atau demo kepada pengunjung yang datang ke Tuur Ma'asering dan ingin melihat secara langsung proses fisika pengolahan saguer menjadi Cap tikus secara tradisional.
Memang sih, bagi yang mau mencicipi Cap Tikus fresh from the penyulingan dengan kadar alkohol yang mencapai 80 persen tetap bisa kok, tapi segala resiko tetap saja jadi tanggungan sendiri ya! He...he...he... Termasuk, bila ingin menjadikannya sebagai oleh-oleh atau kenang-kenangan.
Uniknya, untuk membuktikan tingginya kadar alkohol Cap Tikus disini, kita bisa mengujinnya langsung dengan tes "bakar nyala". Ini yang unik!