Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hampers "Bakul Purun", Berbagi Berkah Ramadan Unik dan Ramah Lingkungan

2 April 2024   22:32 Diperbarui: 2 April 2024   22:42 1509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bingkisan Lebaran Bakul Purun | @kaekaha

Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan mempunyai produk kantongan tradisional serbaguna berbahan "rerumputan" yang unik, cantik, tahan lama dan pastinya ramah lingkungan yang biasa disebut sebagai bakul Purun.

Sesuai namanya "bakul purun", bahan untuk membuat kantongan atau tas tradisional ini adalah purun atau ada juga yang menyebutnya sebagai purun danau, tumbuhan sejenis rerumputan yang masih keluarga dari rumput teki-tekian yang berhabitat di rawa-rawa dan juga di tepian danau.

Sebagai salah satu produk kerajinan tradisional khas Banjar,  kantongan serbaguna ini sangat lekat dengan aktifitas sehari-hari Urang Banjar, jauh sebelum kantongan plastik yang terlanjur menjadi bagian dari budaya pop masa kini hadir dan begitu kuat mencengkeram peradaban kehidupan kita semua.

Hampers untuk Bingkisan Lebaran Sederhana tapi Kena | @kaekaha
Hampers untuk Bingkisan Lebaran Sederhana tapi Kena | @kaekaha

Selain dibuat menjadi bakul purun di lingkungan masyarakat Banjar, tanaman purun juga bisa diolah menjadi berbagai macam kerajinan tangan cantik full estetik dan pastinya bernilai ekonomi cukup tinggi, seperti tikar, topi, hiasan dinding, kotak tisu, bahkan juga sedotan.

Beruntung, kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam, terutama terkait penggunaan kantongan plastik, sejauh ini berangsur membaik dan sebagai gantinya, Urang Banjar sekarang sudah banyak yang memulai untuk  kembali memanfaatkan kearifan lokal warisan leluhur yang tidak kalah ekonomis, praktis dan tentunya tetap bisa dipakai untuk ngeksis ini!

Bakul Purun Tradisional Banjar | @kaekaha
Bakul Purun Tradisional Banjar | @kaekaha

Sejak beberapa tahun terakhir, bakul purun kembali populer setelah acara-acara besar seperti pembagian daging kurban dan juga bingkisan lebaran dari instansi dan juga perusahaan-perusahaan di Kalimantan Selatan kembali menggunakan kantongan tradisional tahan lama ini.

Kerennya lagi, sejak itu juga banyak penjual hampers yang mengemas barang-barangnya dalam bakul purun, baik yang original maupun yang costumize alias pesanan khusus dengan dimensi ukuran dan juga bentuk yang biasanya lebih khusus dan personal, sehingga menjadi jauh lebih ekslusif, tanpa harus meninggalkan ciri unik dan estetik khas  kerajinan tangan tradisional.

Bakul Purun Berhias Pita | Tokopedia.net
Bakul Purun Berhias Pita | Tokopedia.net

Karena itu juga, karena ingin juga ikut menjaga kelestarian alam sekaligus melestarikan kearifan lokal,  budaya luhur asli warisan leluhur, sejak beberapa tahun terakhir juga, setiap berkesempatan berbagi rejeki dengan orang lain di hari raya, warga komplek tempat tinggal  kami juga mengemasnya dengan bakul purun.

Tahukah anda, ternyata multiplayer effect dari kembalinya kita-kita menggunakan bakul purun dalam berbagai aktifitas sehari-hari, tidak hanya sekedar melestarikan keberadaan kantongan alias tas tradisional super keren itu saja lho! 

Tapi juga ikut memberdayakan perekonomian masyarakat lokal plus melestarikan ekosistem tanaman purun di sekitar rawa-rawa Lebak disekitar rumah yang ternyata juga menjadi "kandangnya" ikan untuk berkembang biak. Keren kan!?

Semoga Bermanfaat!

Salam Matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | @KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | @KOMBATAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun