Taste Atlas situs pengulas kuliner internasional yang dulu pernah menempatkan dua kuliner khas  Indonesia, sate dan rendang daging sebagai kuliner paling enak di dunia, kembali merilis masing-masing daftar 100 kuliner terbaik dan 100 kuliner terburuk di dunia di akhir tahun 2023.
Sayangnya di edisi terbaru ini, taste atlas tidak menempatkan satupun kuliner Nusantara dalam daftar 100 kuliner terbaik dunia.Â
Tapi sebaliknya, dalam rilis terbaru daftar 100 kuliner terburuk di dunia, ada kuliner Nusantara bertengger dalam daftar, menemani beberapa kuliner khas dari Asia Tenggara lainnya. Apa saja itu?
Untuk urutan sepuluh besar terburuk alias urutan 1 sampai 10, masing-masing ditempati Hakarl-Islandia, Ramen Burger-(New York) USA, Yerushalmi Kugel-Yerusalem, Kalvsylta-Swedia dan Sklandrausis-(Courland) dari Latvia di peringkat 5.
Selanjutnya ada Chapalele dari Pulau Chiloe, Chili di urutan ke-6, dilanjut Calksrove-(Skelleftea) Swedia, Bocadillo de carnede caballo-(Valencia) Spanyol, Marmite and Chip Sandwich-New Zealand dan terakhir di urutan 10 ada Ryynimakkara-Finlandia
Selain Ramen Burger dan chip sandwich, nama-nama makanan yang sebagian besar berasal dari kawasan nordic ini memang relatif asing di telinga masyarakat Nusantara.
Begitu juga sebagian besar dari daftar 100 makanan Terburuk di dunia versi Taste Atlas ini, seperti Lutefisk dari Norwegia, Pani Ca Meusa dari Palermo Italia atau mungkin Czernina dari Polandia. Ayo, ada yang pernah coba memakannya atau mungkin sekedar mendengarnya!?
Baca Juga Yuk! Empal Gentong Dengkil, Olahan Kikil Bercitarasa Gokil dari Cirebon
Khusus untuk kuliner dari Asia Tenggara, kita bisa temukan di urutan 14 ada A-Ping alias laba-laba goreng dari Skuon, Cambodia dilanjut dengan Nasi Goreng Kambing khas Malaysia di posisi ke 48.