Bahasa Banjar merupakan bahasa ibu dari Urang Banjar di seputaran Pulau Kalimantan, berikut para diasporanya yang tersebar di berbagai sudut Nusantara yang hingga kini masih tetap teguh menjadikan budaya Banjar sebagai identitas komunalnya.Â
Uniknya, pada diaspora Banjar dengan jumlah besar seperti di Tembilahan-Riau dan Kuala Tungkal-Jambi yang berakulturasi dengan budaya setempat, sebagai bagian dari upayanya untuk tetap "menjunjung langit, ketika menginjak buminya" berkonsekuensi pada lahirnya beragam budaya baru, termasuk kosakata-kosakata baru pada entitas mereka.
Baca Juga  :  Mengenal "Sidin dan Marina", Sosok Populer dalam Bahasa Ibu Urang Banjar
Kosakata-kosakata baru inilah yang nantinya menjadi pembeda dengan bahasa Banjar asli dari nenek moyang mereka yang sekarang terkonsentrasi di bagian tenggara Pulau Kalimantan atau sekarang lebih dikenal sebagai Kalimantan Selatan.
Salah satu kekhasan kosakata dalam bahasa Banjar yang mempunyai kesan keunikan adalah kosakata untuk penyebutan nama-nama hari.Â
Meskipun kosakata bahasa Banjar untuk nama-nama hari ini, selayaknya rumpun bahasa Melayu lainnya menyerap dari bahasa Arab, sehingga secara fonetik cenderung mempunyai kemiripan, tapi tetap saja masing-masingnya mempunyai perbedaan yang menjadi ciri unik masing-masing entitas budayanya
Salah satunya adalah penyebutan hari kedua dalam kalender, yaitu Senin dalam bahasa Indonesia yang dalam bahasa Banjar dilafazkan sebagai Sanayan atau Senayan.
Sanayan atau Senayan merupakan kosakata nama hari dalam bahasa Banjar yang paling unik. Tahu kenapa?
Nama hari ini, baik secara grafis maupun fonetis mirip sekali dengan nama salah satu kawasan di kota Jakarta yang terkenal dengan komplek fasilitas olahraganya yang terbesar di Indonesia, Senayan. Â
Baca Juga : Â Frasa "Turun Bagawi", Jejak Arsitektur Rumah Urang Banjar di Masa Lalu