Uniknya, meskipun sebagian banyak pelanggan Mas Sidik memang masih berhubungan dengan Pulau Jawa, tapi tetap saja latar belakang taste influence masing-masing pelanggan tetap berbeda-beda. Apalagi kalau ketemu dengan pelanggan dari daerah lain, pasti deh lidahnya punya komposisi favoritnya masing-masing.
Tidak usah jauh-jauh mencari sampling-nya, menurut Mas Sidik sendiri, diawal-awal belajar mengolah mie ayam dari resep kakak sendiri, citarasa orisinilnya lebih cenderung ke gurih-asin, tapi karena Mas Sidiknya sendiri lebih suka dengan olahan kuliner berbasis rasa gurih-manis, maka mie ayam Solo miliknya juga dimodif menjadi lebih gurih-manis, kembali ke selera awal khas kuliner Solo dan pastinya berbeda dengan resep dari "sang guru". Nah iya kan!
Baca Juga : Â Mengenal Entitas Budaya "Jawa Gambut" di Kalimantan Selatan
Menyadari keniscayaan ini, Mas Sidik tidak kurang akal dan dia mempunyai strategi jitu untuk memberi kepuasan sekaligus experience menikmati mie ayam Solo "manis" olahannya dengan kenikmatan universal kepada semua pelanggannya.
Kalau umumnya pembeli biasa menerima saja sajian mie ayam yang dibuat oleh penjualnya, maka Mas Sidik mempersilahkan semua pelanggannya untuk "mengintervensi" racikan olahan mie ayam karyanya sebelum disajikan. Pembeli bisa menambahkan sendiri bumbu bawang, garam, penyedap dan ubarampe bumbu rahasia lainnya sesuai selera.Â
Tapi uniknya, yang melakukan ini biasanya justeru pelanggan baru, karena untuk pelanggan lama Mas Sidik biasanya sudah hafal diluar kepala komposisi favorit masing-masing pelanggannya. Tidak hanya racikan bumbunya saja, tapi juga tingkat kematangan mie-nya dan juga pilihan serta kuantiti topping-toopingnya berupa bakso, telur rebus, ceker, kepala sampai ampadal alias ati ampela juga. Asyik bukan!?
Tidak hanya itu asyiknya kedai mie ayam Solo Mas Sidik. Ini yang orisinil! "Sepertinya hanya di kedai ini deh, saya menemukan sumpit untuk makan mie dan separuh porsi mie ayam harganya benar-benar separuhnnya juga"! Hayooo pernah ga nemu yang begini?
Bisa kan membayangkan rasanya menikmati mie ayam dengan racikan paten yang sesuai dengan selera kita sendiri!? Ini tidak hanya sekedar enak dan sedap semata, tapi juga nikmat kawaaaaan! Inilah sebab, akhirnya saya bisa berkompromi dengan "manisnya" citarasa dasar mie ayam Solo-nya Mas Sidik.Â