Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Brimo dan Lorong Waktu Menuju Elegi Mudik Tahun 90-an

25 Mei 2022   23:34 Diperbarui: 25 Mei 2022   23:42 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suwar-suwir Khas Jember | kompas.com
Suwar-suwir Khas Jember | kompas.com

Dimulai dari Kota Tembakau yang punya oleh-oleh camilan unik berbahan dasar tape dan buah-buahan yang biasa dikenal sebagai suwar-suwir. Hayo, sudah pada coba manisan padat dengan citarasa unik ini belum? Selanjutnya di jalur Klakah-Lumajang, ada Pisang Agung dan juga keripik pisang. Sedangkan di Probolinggo, jelas Rawon Nguling yang menjadi jujugan saya.      

Setiap memasuki Pasuruan dan Bangil, baik via stasiun kereta api maupun terminal bis, saya biasa bertemu dengan pengasong yang menjual bipang atau jipang atau ada juga yang menyebut sebagai berondong beras cap jangkar yang citarasa otentiknya memang legendaris.

Selanjutnya, jika naik kereta api perjalanan dilanjut ke Stasiun Sidoarjo-Surabaya, tapi kalau naik bis langsung ke terminal purabaya/Bungurasih, Surabaya di Sidoarjo dan kalau naik sepeda motor sendiri, saya memilih langsung menuju jalur alternatif ke arah Mojosari, Kabupaten Mojokerto

Di wilayah "persimpangan" ini saya paling suka kulineran Tahu campur, Kupang Lontong dari Sidoarjo, di Surabaya saya paling suka dengan sego bebek, rawon, lontong balap dan rujak cingur, sedangkan di Mojokerto saya paling suka dengan onde-onde, keciput dan Soto Daging legend-nya Haji Sukron Mahmud.

Sampai di Jombang, soto daging atau soto dok dan minuman sinom dari bahan pucuk daun asam yang segarnya menyehatkan merupakan pilihan pertama saya dan selanjutnya di jalur Nganjuk, Madiun sampai di kaki Gunung Lawu saya pasti tidak bisa melewatkan sedapnya nasi pecel ndeso dengan ditemani secangkir kopi nashittel alias kopi panas pahit dan kentel. 

Aplikasi BRImo | @kaekaha
Aplikasi BRImo | @kaekaha

Semua jenis kuliner kesukaan saya diatas adalah kuliner rakyat yang populer di daerahnya masing-masing. Selain dikenal karena citarasa legendarisnya, masing-masing harganya juga merakyat. Jadi jangan kuatir bikin kantong bolong! 

Apalagi mengusik simpanan sangu uang cash yang biasanya disembunyikan di dalam kaos kaki, lipatan ikat pinggang bagi laki-laki dan di dalam kutang bagi perempuan. Naaaaah, kira-kira di jaman digital seperti sekarang masih ada nggak ya yang melakukan itu dalam perjalanan, agar uang sangu-nya aman?

Sepertinya sudah nggak perlu lagi ya, kan ada BRImo!

Mudik 90-an | You Tube/PRIBUMI SLIDE
Mudik 90-an | You Tube/PRIBUMI SLIDE

Elegi Kronik Mudik 

Stasiun KA Jember, 3 hari menjelang lebaran 1995

Gerbong kereta api Argopuro yang mengangkut saya mulai bergerak perlahan, ketika tiba-tiba dari arah dalam gerbong terdengar teriakan panik seorang yang sepertinya juga berusaha menyibak jejalan manusia di setiap jengkal gerbong yang memang terasa sesak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun