Serunya Quality Time Berburu dan Menikmati "Aice Mochi Dessert" ala Tiga Generasi di Keluarga Kami

Quality Time di Bulan Ramadan  

Quality Time atau waktu yang berkualitas telah menjadi tren kebutuhan gaya hidup keluarga kiwari. Adanya waktu yang cukup untuk bercengkerama dengan orang-orang terdekat dan terkasih, menjadi momen penting untuk menjaga kedekatan, kebersamaan  dan tentunya harmoni dalam keluarga.

Uniknya, dua tahun lebih kita semua dipaksa "pandemi Covid-19" untuk lebih banyak beraktifitas dari rumah, ternyata tidak juga menjamin hadirnya quality time yang proporsional di keluarga kita. Faktanya, beragam aktifitas on line sebagai konsekuensi dari work from home kita atau juga school from home-nya anak-anak, justeru memicu stres dan ketegangan-keteganagn baru yang seharusnya tidak perlu.

Baca Juga :  Bingka Barandam, Kue Berkuah nan Segar Menu Favorit Buka Puasa dari Kalimantan Selatan

Beruntung, Ramadan 1443 H atau ramadan 2022 kali ini situasinya jauh lebih kondusif jika dibanding dengan dua edisi ramadan sekaligus lebaran sebelumnya. 

Situasi yang berangsur normal, karena eskalasi pandemi yang juga terus menurun, memungkinkan umat Islam untuk mengaktifkan kembali beragam tradisi akhir Ramadan, salah satunya tradisi kumpul keluarga yang tentunya bisa menjadi momentum terbaik untuk kembali membangun Quality Time di keluarga kita masing-masing!

Menikmati Aice Mochi | @kaekaha

Time to Quality Time

Bagi keluarga saya, "tradisi" makan dan berburu makanan yang "menurut kami" enak, terlebih lagi ditempat atau daerah baru, merupakan cara paling jitu untuk  membangun kembali quality time.

Hari Ahad atau Minggu kemarin, menjadi hari yang bersejarah bagi kedua anak saya, si sulung Raihan (19) dan Rabbani (16) adiknya yang nomor 2. Lebaran kali ini, mereka berdua akhirnya bisa pulang ke rumah setelah dua edisi lebaran sebelumnya harus "menetap" di Pondok Pesantren Tahfidz Quran yang sejak 3 tahun terakhir menjadi tempatnya menuntut ilmu. 

Bisa dibayangkan bagaimana bahagianya mereka berdua bisa bertemu dan bercengkerama lagi dengan keluarga, meskipun hanya kebagian di penghujung Ramadan dan Insha Allah sekitar sepuluh hari setelahnya di bulan Syawal.