Menyebut dan membahas nama Wadai (kue;bhs Banjar) Bingka Barandam, kudapan unik nan enak dan pastinya sangat menyegarkan khas Urang Banjar yang kelezatannya telah menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Pulau Kalimantan, termasuk masyarakat negeri jiran, Malaysia dan Brunei Darussalam ini, sepertinya berpotensi untuk "menggoda kekhusyuan" ibadah puasa semua pembaca.Â
Jadi, mohon berhati-hati ya kalau anda sedang berpuasa, apalagi membacanya pas siang bolong dan sedang panas-panasnya he...he...he...Â
Jika anda termasuk pemerhati wadai atau kue penganan khas Banjar yang sejak dulu terkenal dengan citarasanya yang manis dan legit, termasuk cirikhas smoky-nya karena memasaknya memang harus dibakar, seperti bingka kentang, bingka waluh, bingka telur, bingka pisang, bingka ubi dan lain-lainnya, maka wadai bingka barandam yang ini bisa dibilang anomali alias perkecualiannya. Â
Baca Juga : Â Balada "Warung Sakadup", Sisi Unik nan Menggemaskan Ramadhan di Kota 1000 Sungai
Kue yang juga disebut-sebut sebagai "boros telur", karena memerlukan banyak telur meskipun irit bahan lain dalam pembuatannya, karena hanya memerlukan terigu serta tambahan aroma penyedap alami berupa daun pandan, vanili dan kulit kayu manis ini tidak dibakar dan disajikan dengan kuah kinca manis yang segar dan nikmat! Hingga sangat cocok sebagai menu buka puasa favorit di Pulau Kalimantan.
Cita rasa manis, lumer dan segar dari kuah kinca dingin yang meleleh keluar dari wadai bingka yang pecah di mulut sesaat setelah disuap, memang tidak akan pernah bisa dilupakan oleh siapapun yang pernah mencoba menikmatinya.
Tidak heran jika sampai saat ini, di kampung halamannya sendiri di seputaran Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas wadai legendaris ini masih tetap eksis di meja makan sebagai menu utama berbuka puasa, begitu juga di lapak-lapak pasar wadai atau di penjual-penjual takjil di berbagai sudut Kota Banjarmasin yang biasa berjualan menjelang senja.
Memang serasa belum lengkap berbuka puasa di banua, jika belum menikmati legitnya kesegaran wadai dengan aksen warna kuning yang konon terinspirasi dari warna kebesaran Kesultanan Banjar yang juga melambangkan kemakmuran layaknya tradisi masyarakat Melayu secara umum.
Nama Bingka Barandam yang melekat pada kudapan berkuah ini, jelas berasal dari cara penyajian kue unik ini, dimana kue bolu telur berwarna kuning yang biasanya berbentuk bulat ini direndam dalam kuah kinca bercitarasa manis legit yang akan semakin nikmat jika sebelumnya didinginkan dalam lemari pendingin.
Dalam bahasa Banjar, kosakata Barandam atau berandam arti dan maknanya sama dengan istilah berendam dalam bahasa Indonesia.