Sejarah Islam mencatat nama Abdullah bin Ummi Maktum ra, sahabat nabi yang tidak bisa melihat dengan indera penglihatan alias buta sejak lahir ini dengan tinta emas!
Sosok istiqamah yang awalnya konon juga dikenal sebagai Umar atau Amr, tapi kemudian diganti Rasulullah menjadi Abdullah ini, merupakan salah satu sahabat senior dan termasuk di antara assabiqunal awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam) ini merupakan sepupu dari istri Rasulullah, Khadijah binti Kuwailid dari jalur ibu.
Baca Juga : Kisah Abu Dujana dan Pohon Kurma yang Bisa Bergeser Sendiri
Nama Ayah beliau adalah Qays bin Za-idah bin al-Usham dan ibunya Atikah binti Abdullah. Sedangkan nama Ummi Maktum, sebenarnya hanya gelar atau sekedar nama panggilan yang melekat pada sang ibu, yang secara umum bisa diartikan sebagai "Ibu dari yang tersembunyi”, sebuah sebutan yang mengacu kepada bayi Abdullah, buah hatinya yang lahir dalam keadaan buta.
Sebagai salah satu orang pertama yang mengimani Islam, sudah pasti beliau juga termasuk salah seorang sahabat yang mengalami banyak persekusi oleh kaum musyrikin di Makkah.
Luar biasanya, meski sering mendapat perlakuan keji dari kaum musyrikin Quraisy, beliau justeru semakin membulatkan tekad untuk istiqamah berpegang pada agama Allah, karenanya Allah SWT berkenan memberikan karunianya berupa ilmu dan adab yang istimewa.
Kebutaan matanya tergantikan dengan kejernihan hati yang terus bersandar dan bergantung hanya kepada Allah SWT, sehingga atas hikmah Allah SWT juga, mata hatinya yang jauh lebih peka, selalu menuntunnya pada kebaikan, layaknya indera penglihatan yang akan selalu menuntun tuannya ke jalan terbaik yang akan dilalui.
Dituntun Iblis ke Masjid!
Pada suatu hari, Abdullah bin Ummi Maktum ra mengajukan dispensasi untuk tidak melaksanakan salat berjamaah 5 waktu di masjid, sebagaimana layaknya laki-laki muslim balig lainnya, karena tidak adanya penuntun jalan baginya yang buta dan juga karena kesehatannya yang terus menurun, padahal rumahnya cukup jauh dari masjid.
"Ya Rasulullah, saya tidak memiliki penuntun jalan untuk bisa mendatangi shalat 5 waktu berjamaah di masjid, sementara mata saya buta dan kesehatan saya juga menurun, padahal rumah saya cukup jauh dari masjid. Dengan kondisi seperti itu, apakah saya memiliki rukhshah atau keringanan bisa menjalankan salat di rumah?" Urai Abdullah bin Ummi Maktum ra kepada Rasulullah SAW.
Baca juga : Kisah Jail Nu'aiman, "Ngeprank" Para Sahabat dan Juga Rasulullah SAW
"Ya! " Jawab Rasulullah singkat dan jelas. Demi mendengar jawaban Rasulullah atas pertanyaanya tersebut, Abdullah bin Ummi Maktum langsung pamit kepada Rasulullah dan beranjak keluar, tetapi tiba-tiba Rasulullah memanggilnya kembali.