"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".Â
Pada artikel saya yang berjudul Ketika Hidup Harus Berbagi Ruang dengan Binatang-binatang Liar, saya tuliskan bahwa di tepian Kota Banjarmasin, Ibu Kota Kalimantan Selatan tempat tinggal saya dan keluarga, meskipun sangat jauh dari hutan dan peradaban alam liar lainnya, sampai saat ini tetap saja masih menyisakan beberapa fenomena kehidupan alam liar khas Pulau Kalimantan.
Faktanya, sampai saat ini kami masih harus berbagi ruang dengan beberapa binatang liar seperti berang-berang, biawak, berbagai jenis ular yang apabila tidak diwaspadai secara bijaksana bisa membahayakan keselamatan kita.Â
Kami memang memaklumi situasi itu, karena pada dasarnya kawasan pemukiman yang sekarang kami tempati asal-muasalnya memang ekosistem rawa-rawa yang menjadi habitat tempat tinggal alami mereka. Untuk itu, kami memang wajib beradaptasi.
Untuk beradaptasi hidup berbagi ruang dengan mereka, sebenarnya bukanlah hal sulit dan relatif bisa dilakukan, tapi itu jika dalam kondisi normal! Masalahnya, ketika situasi sedang tidak normal seperti banjir yang sekarang mengurung lingkungan tempat tinggal kami dan sebagian besar Kota 1000 Sungai, bahkan Kalimantan Selatan.
Inilah situasi ngeri-ngeri sedap yang sekarang kami hadapi. Selain harus terus waspada dengan permukaan air yang terus naik meskipun intensitas hujan sudah relatif berkurang, kami juga harus waspada dengan kemungkinan kontak langsung dengan beberapa binatang liar yang juga hidup di sekitar kami, khususnya beberapa jenis ular yang beberapa kali tampak berkeliaran dengan cara berenang.Â
Sejauh ini, memang belum ada (dan berharap tiadak akan ada) laporan kontak langsung dengan binatang-binatang berbahaya di sekitar tempat tinggal kami, khususnya dengan ular-ular berbisa yang berakibat fatal, kecuali sekedar "mengejutkan" ketika tiba-tiba berenang disamping tempat kita berdiri atau pas kebetulan sedang mengevakuasi sampah atau barang-barang di luar rumah.
Pada dasarnya, semua ular akan berusaha menghindar jika bertemu manusia, dia akan berusaha menyerang jika terprovokasi dan merasa terancam, jadi karena pada dasarnya sama-sama tidak ingin menyerang, sebaiknya kita tetap tenang ketika terpaksa harus bertemu dan berhadapan dengan ular, karena kalau kita grusa-grusu gerakan kita justeru dianggap ular sebagai bentuk provokasi, ini yang bahaya!