Karenanya, meskipun lebih identik sebagai menu sarapan, banyak juga yang menjadikan pundut nasi ini sebagai camilan atau kudapan pengganjal perut diantara jeda sarapan dengan makan siang atau justeru jeda antara makan siang dengan makan malam, karena pundut nasi selain relatif mudah didapat di berbagai warung wadai (kue; bahasa Banjar) ataupun warung makan di seluruh penjuru kota, harganya juga sangat terjangkau, yaitu sekitar lima ribuan untuk yang polos alias tidak berisi telur itik di dalamnya dan sekitar sepuluh ribuan untuk pundut nasi isi telur itik utuh.
Hmmmmm, segarnya udara pagi hari akan semakin menggairahkan jika dinikmati dengan menyantap pundut nasi yang anget-anget gurih sambil sesekali diselingi dengan seruputan pada secangkir teh manis hangat.
Selain itu, porsi atau ukuran sebungkusnya yang tidak terlalu besar, relatif lebih cocok menjadi menu sarapan dari pada menu makan siang atau makan malam yang biasanya disebut sebagai makan besar, karena biasanya memerlukan porsi yang lebih besar/banyak dari menu sarapan.
Tapi, kalaupun untuk makan besar tetap bisa! Hanya saja, untuk ukuran pria dewasa sepertinya harus dua bungkus deh minimal sekali santap.. he...he...he...
Pada dasarnya ada dua elemen utama ubarampe (kelengkapan) kenikmatan menyantap pundut nasi, yaitu pundut nasi-nya sendiri dan sauce-nya atau kita biasa menyebutnya sebagai sambal. Dua-duanya berperan sangat penting dalam pembentukan citarasa kuliner rakyat khas Urang Banjar ini.
-Pundut Nasi-
Pundut nasi diolah dari campuran beras banjar dengan santan cair plus bumbu-bumbu lainnya seperti daun salam, serai, pandan, terasi dan garam yang umumnya dibungkus dengan daun pisang dengan model bungkus tum yang legendaris dan dimasak dengan cara di kukus.
Untuk isiannya, memang yang paling umum dipasaran adalah isi telur itik bulat utuh, tapi sekarang ada juga variasi yang berisi daging sapi, ayam dan lain-lainnya.
Baca Juga: Â Terpesona Aneka Kreasi Bungkus Daun Pisang nan Eksotik Khas Indonesia
Dilihat dari bahan-bahannya, sudah pasti citarasa pundut nasi lebih dominan gurihnya dengan tekstur yang lembut-kenyal. Selain itu, pundut nasi juga mempunyai aroma harum dari rempah daun, juga senyawa polifenol dari daun pisang yang diyakini tidak hanya memberi aroma harum yang sangat khas pada makanan atau wadai yang dibungkus, tapi juga sebagai antioksidan.