Kota "Udang" Sidoarjo
Kota Sidoarjo mungkin relatif jarang masuk dalam wishlist traveller Indonesia, maklum Kota Satelit terdekat dari Ibu Kota Propinsi Jawa Timur, Kota "Pahlawan" Surabaya ini sepertinya memang tidak terlalu bernafsu menggarap industri pariwisatanya, sehingga destinasi wisatanya kurang begitu familiar di telinga.
Mungkin, karena sudah merasa cukup dengan statusnya sebagai Kota Industri maju yang telah disandang jauh sebelum dikenal dunia karena "destinasi" semburan lumpur panas Lapindo.
Tapi jangan salah! Meskipun Kota Industri yang menjadi home base dari beragam industri raksasa tanah air, bukan berarti Kota Sidoarjo tidak mempunyai destinasi wisata menarik yang layak masuk wishlist untuk jalan-jalan apalagi untuk staycation lho!Â
Apalagi, Sidoarjo merupakan satu-satunya Kabupaten di Jawa Timur, mungkin juga di Indonesia dengan infrastruktur transportasi pendukung pariwisata yang paling lengkap.
Selain bangunan cagar budaya Stasiun Kereta Api peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1878 yang sampai sekarang masih aktif, Sidoarjo juga mempunyai Bandar Udara Internasional Juanda dan Terminal Bus Purabaya atau lebih dikenal sebagai Terminal Bungurasih yang pada masanya pernah mendapat label sebagai terminal bus terbesar se-Asia Tenggara.Â
Artinya, akses untuk jalan-jalan ke Sidoarjo sangat mudah!
Sidoarjo dan Kenanganku!
Pernah menjadi bagian dari Kota "Udang" Sidoarjo hampir satu dekade dan akhirnya harus rela meninggalkannya karena tugas negara sekitar 20 (dua puluh) tahun yang lalu, menjadikan setiap jengkal Kota Sidoarjo adalah kenangan tak terlupakan yang akan terus berkelindan dalam ruang memori kehidupan saya.
Sampai saat ini, dari salah satu sudut ekor mata saya masih menyisakan bayang keindahan batik tulis bermotif burung merak, batik khas Sidoarjo buatan masyarakat Kampung Jetis yang menurut sejarahnya telah eksis sejak tahun 1675 atau akhir abad ke-17.