Di tengah-tengah banyaknya kabar miring terkait buruknya kinerja keuangan beberapa perusahaan plat merah yang ditengarai akibat "salah urus" sehingga menyebabkan kerugian negara, akhirnya angin segar berhembus juga memberi kesejukan bagi segenap rakyat Indonesia!Â
Tepat di awal bulan Februari ini, ada kabar baik datang dari (Perum) Peruri atau Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia, salah satu perusahaan BUMN yang mempunyai maximum security di atas rata-rata dibanding perusahaan lainnya.
Maklum yang diproduksi oleh perusahaan yang berdiri sejak tanggal 15 September 1971 dengan menggabungan  dua perusahaan Negara, PN Pertjetakan Kebajoran  atau (PN Perkeba) dan PN Artha Yasa itu merupakan benda-benda berharga.Â
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2006, intinya  selain mencetak uang rupiah, (Perum) Peruri juga ditugasi mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk kertas berharga non uang dan logam non uang.
Sebagai pencetak dokumen negara, seperti uang kertas dan logam rupiah, pita cukai, materai, prangko, paspor, hingga sertifikat tanah, (Perum) Peruri mengutamakan fitur keamanan dalam setiap produknya.
Di antara fitur pengaman itu ada tanda air atau watermark, benang pengaman, teks mikro, cetakan kasar, hingga tinta tak kasat mata yang akan memendar jika terkena sinar ultraviolet.Â
Selain berbagai produk "tradisional" diatas, demi mengikuti jaman yang telah bertransformasi ke medai digital, (Perum) Peruri juga tengah merintis pengembangan bisnis BERBASIS digital dengan meluncurkan tiga produk, yaitu Peruri Code, Peruri Sign, dan Peruri Trust.
Peruri Code merupakan produk penyedia kode keamanan yang bisa digunakan semua industri untuk mencegah pemalsuan produk. Sedangkan Peruri Sign merupakan produk tanda tangan digital yang dibutuhkan dalam suatu dokumen. Lalu, Peruri Trust merupakan produk sistem lebel keamanan secara real time.Â
Tanpa publikasi yang mencolok, ternyata (Perum) Peruri telah menandatangani kontrak kerja sama pencetakan mata uang Peru, Nuevo Sol atau biasa disebut dengan soles  dengan Banco Central De Reserva Del Peru (BCRP) atau Bank Sentral Peru.
Penandatanganan dilakukan secara langsung di kantor BCRP, di Ibu Kota Peru, Lima oleh Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama Peruri dan Javier Gutierrez Gonzales, Manager of Currency Management Departement Banco Central De Reserva Del Peru (BCRP)Â yang disaksikan Duta Besar RI untuk Peru Marina E. Anwar Bey dan Direktur Pengembangan Usaha Peruri Fajar Rizki. Selasa (4/2) waktu setempat.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!