Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pengalaman Seru Menyaksikan Detik-detik Gerhana Matahari Total dari Tengah Laut Perairan Belitung

27 Desember 2019   07:47 Diperbarui: 28 Desember 2019   06:34 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kombinasi Sup, Soto dan Rawon nan Sedap Olahan Koki KN 4801 Bintang Laut (dokpri)

Waktu baru menunjukkan pukul 02.30 WIB, ketika alarm yang sengaja saya setting di HP saat itu benar-benar "menyalak" membangunkan kami, saya dan Ki Demang sesama "Laskar Gerhana Matahari" asli dari Purwokwerto yang malam itu kebetulan dapat kamar paling ujung dan paling atas di Hotel Puncak, Tanjung Pandan, Belitung.

Menurut panitia, karena untuk dua minggu sebelum dan sesudah GMT (Gerhana Matahari Total) Rabu, 9 Maret 2016, semua hotel di Pulau Belitung (jadi tidak hanya di Kota Tanjung Pandan saja!) full booked alias penuh, jadi tidak ada pilihan!

So, nikmati aja ya meski dapat kamar paling atas dan paling ujung! Pesen Om Gajah, salah satu panitia penanggung jawab akomodasi kami selama di Belitung. Emang benar sih, sejak masuk hotel terlihat banget kesibukan kru hotel dan tamu yang lalu-lalang di lobi, sampai-sampai untuk naik ke atas pakai lift harus sabar ikut antrian. Selain turis asing, sepertinya hotel ini dipenuhi para jurnalis yang datang dari berbagai negara dan daerah di Indonesia.

Takut kelewatan dan ditinggal bus panitia yang menurut rundown acara yang telah dibagikan sejak kami masih di rumah masing-masing seminggu sebelumnya.

Pukul 03.00 bis harus cabut dari hotel dan langsung menuju dermaga Tanjung Batu tempat tambat Kapal Patroli BAKAMLA (Badan Kemanan Laut) KN 4801 Bintang Laut yang sengaja disiapkan bagi kami, Laskar Gerhana Matahari untuk menyaksikan sekaligus mengamati detik-detik terjadinya salah satu fenomena alam paling akbar di abad 21 tersebut.

Siap-siap Berlayar dengan KN 4801 Bintang Laut (dokpri)
Siap-siap Berlayar dengan KN 4801 Bintang Laut (dokpri)

Sesampainya di dermaga Tanjung Batu, benar juga! Kami telah ditunggu oleh armada BAKAMLA berikut kru dan pasukan militer yang menyertai. Satu per-satu, "Laskar Gerhana Matahari" yang terdiri dari blogger, fotografer dan jurnalis berjumlah sekitar 20 orang plus beberapa  panitia langsung naik ke Geladak KN 4801 Bintang Laut.

Setelah prosesi selamat datang dari pimpinan BAKAMLA dan juga para awak kapal yang diakhiri dengan doa bersama untuk kelancaran acara,

Akhirnya kapal patroli KN 4801 Bintang Laut langsung bergerak di dalam gelap malam yang sama sekali tidak memperlihatkan apa-apa selain lampu-lampu dari dermaga dan beberapa lampu kapal yang ada di tengah lautan, termasuk lampu dari satu kapal pesiar mewah yang sejak sehari sebelumnya sudah sandar di perairan seputar Selat Berhala, Belitung.

Setelah berlayar beberapa jam, selarik cahaya merah di ufuk timur mulai menyeruak di angkasa seiring dengan kumandang Azan Subuh yang sayup-sayup mulai terdengar dan saat itu awak kapal KRI ternyata telah mempersiapkan karpet di geladak untuk sholat subuh berjamaah.

Sholat Subuh di Geladak KN 4801 Bintang Laut (dokpri)
Sholat Subuh di Geladak KN 4801 Bintang Laut (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun