Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Matematika Haji Cara Memahami Berkah Berhaji Muda

24 Desember 2019   00:20 Diperbarui: 24 Desember 2019   00:21 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika Ibu dari segala Ilmu

Ilmu matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang banyak memberi manfaat pada kehidupan manusia, baik sebagai ilmu pengetahuan berikut ragam pengembangannya maupun matematika sebagai  sarana atau media bersosialisasi, seperti untuk hitung-hitungan dalam berdagang, hitung-hitungan score dalam pertandingan olah raga dan lain sebagainya. 

Tidak heran, jika kemudian matematika juga dikenal sebagai ibu dari ilmu pengetahuan atau dasar dari ilmu pengetahuan,  karena secara faktual matematika memang banyak menjadi sumber dari ilmu lain, bahkan banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan perkembangannya sangat bergantung dari ilmu matematika.

Berangkat dari fakta ilmiah posisi ilmu matematika dalam kehidupan, sangat masuk akal jika kemudian matematika bisa bersinergi dengan peradaban kehidupan umat manusia dari waktu ke waktu, bahkan saat harus bersentuhan dengan dimensi spiritual sekalipun. Maksudnya, semua ilmu pengetahuan yang memiliki ketetapan atau aturan yang jelas, pasti dapat dimatematisasi atau dibuat model matematika. 

Urang Banjar berhaji muda (dokpri) 
Urang Banjar berhaji muda (dokpri) 

Dalam agama Islam, banyak ritus ibadahnya yang memakai hitungan matematis! Sebut saja jumlah rakaat tiap shalat wajib ada yang 4 (empat), 3 (tiga) dan  (dua) rakaat, sampai ibadah haji yang mewajibkan tawaf, sa'i dan melempar jumrah masing-masing sebanyak 7 (tujuh) kali. 

Hebatnya lagi, ritus ibadah yang sangat kental dengan nuansa matematikanya (berhitung) diatas, kalau tidak sesuai dengan hitungannya maka akibatnya sangat signifikan. Bila shalat kurang atau lebih rakaat ada konsekuansi tambahan rukun shalat atau tambahan ritual yang harus dilakukan, sedangkan untuk rukun haji ( tawaf, sa'i dan melempar jumrah), jika jamaah tidak mampu menyempurnakan rukun haji-nya (baik hitungan maupun ritus rukunnya) maka akan dikenai denda atau dam ( sebagaimana firman Allah pada quran surat Al-Baqarah ayat 196). Artinya, memahami ajaran agama Islam, khususnya ibadah haji tidaklah sempurna tanpa memahami dan mengerti matematika.

Seperti kita pahami bersama, matematika merupakan ilmu pasti, maksudnya mempunyai kaidah aturan, hukum, dan ketetapan yang sifatnya pasti, begitu juga dengan Islam sebagai agama rahmatan lil'alamin juga mempunyai sumber hukum, aturan dan ketetapan yang pasti juga. Artinya, sangat memungkinkan aspek-aspek ibadah dalam Islam bisa didapatkan model matematika atau rumus matematikanya. Salah satunya adalah terkait dengan ibadah haji.  

caraharian.com
caraharian.com

Matematika Ibadah Haji

Dari 5 (lima) rukun Islam, hanya ibadah haji saja yang diabadikan menjadi nama surah dalam Al-Qur,an,  yaitu surat Al Hajj yang dalam susunan Mushaf Al Quran berada di urutan ke-22 (duapuluh dua). Di dalamnya berisi tuntunan terkait ibadah haji, seperti ihram, tawaf, sa'i, wuquf di arafah dan hikmah-hikmah yang disyari'atkannya ibadah haji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun