Membaca lagi surat-suratmu, hatiku jatuh rindu
Tak sadar pada langit kamarku, kulukis kau di situ
Waktu yang berlalu, dan jarak masih saja terbentang
Penamu bicara, menembus ruang menyapa sukmaku
Mendesah lembut angin membawa butiran hati lara
Ternyata meraih kesempatan, tak semudah kusangka
Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup
Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu?
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita ...!!!
Kau setia menunggu lelaki kecil menantang hidup
Kau sertakan do'a, seolah mantra menjelma nafasku
Memendam tanya segera terucap
Belahan jiwa apa kabarmu?
Kuharap s'lalu tetap kau jaga
Tumbuhan cinta yang di ladang kita...!!!
Aku ... jauh di sini menggapai cita
Hingga ... satu saat pasti ku kan Â
Nggak sengaja!