Benang Bintik" tentu bukan sesuatu yang asing, karena dua kata penyusun frasa tersebut yaitu benang dan bintik keduanya ada dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI).
Bagi masyarakat Indonesia, istilah "Bahkan keduanya tergolong jenis kosakata yang lazim (umum) bahkan sering dipakai oleh masyarakat Indonesia, sehingga arti dan makna lugasnya pasti bisa dipahami secara kolektif.Â
Tapi, jika istilah Benang Bintik yang dimaksudkan adalah (nomenklatur) kain batik motif tradisional dari Kalimantan Tengah, adakah yang sudah familiar dengannya?
Makna Benang BintikÂ
Benang Bintik atau ada juga yang menuliskannya dengan Bénang Bintik, dikenal sebagai (nomenklatur) kain batik dengan ragam hias motif khas masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah (ada yang menyebutkan sebagai Lukisan Kehidupan Suku Dayak Ngaju).Â
Menurut budayawan Dayak, Kusni Sulang , Bénang adalah helaian kain putih, sedang Bintik adalah desain (motif/gambar) yang akan diterakan di atas helaian kain putih itu.
Kusni Sulang dari segi namanya sudah khas dan punya dasar sejarah serta ikatan budaya lokal.
Penambahan istilah nomenklatur dalam tulisan ini berfungsi sebagai penegas bahwa Benang Bintik khas Kalimantan Tengah merupakan identitas wastra khas Kalimantan Tengah yang menurut,Hal ini tentu berbeda dengan pemakaian istilah Batik Kalimantan Tengah yang sebelumnya pernah dipopulerkan oleh pemerintah sebagai upaya praktis dan cepat untuk menjawab pertanyaan "apa ciri khas busana Kalteng?".
Di dalam pergaulan tingkat nasional, internasional dan lokal di era pemerintahan Gubernur Drs.Suparmanto (1989-1993), di mana menurut Kusni Sulang lebih sebagai karya epigon dari Batik Jawa yang tidak mempunyai jiwa atau roh budaya Dayak.
Baca Juga:Â Mengenal Sasirangan, Kain (Batik) Khas Banua Kalimantan Selatan
Selain itu, juga berfungsi sebagai penegas bahwa istilah Benang Bintik itu sendiri sudah sejajar posisinya dalam istilah makna dengan istilah kain batik. Sehingga selanjutnya agar tidak ada tumpang tindih makna dalam penyebutan istilahnya.Â