Akibatnya seperti bara yang bagian atasnya tertutup bahan basah, maka pada malam hari asapnya keluar dan menyelimuti sebagian besar wilayah yang sebelumnya juga terdampak selimut kabut asap.
Situasi ini kemungkinan akan berbeda jika hujan yang turun lebih kontinyu dan terus menerus, sehingga air hujan bisa sampai ke dalam lapisan tanah gambut yang terbakar dan memadamkan bara tanah gambut penyebab munculnya kembali selimut kabut asap.
Uniknya, untuk kasus selimut kabut asap yang ini, BPBD tidak perlu mencari titik dimana asap itu berasal, karena penyebabnya memang sudah jelas dari bara lahan gambut di kedalaman tanah yang memang belum padam dan bagian permukaanya basah karena tersiram air hujan.
Senada, Staff Prakirawan BMKG Syamsuddin Noor Shaaimul menambahkan, "penyebab terjadinya kabut asap yang relatif lebih lama pada kemarin dikarenakan RH (kelembapan) yang tinggi dan suhu udara masih dingin sekitar 24 derajat sampai pukul 10.00 WITA. Hal ini menyebabkan pemanasan matahari tidak bisa masuk ke permukaan, sehingga memperlambat proses pengangkatan udara dingin di permukaan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H