Semua berawal sejak seminggu yang lalu, ketika coretan puisiku, entah bagaimana ceritanya tiba-tiba ada ditangan Ibu Sukinah, wali kelasku yang juga pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia itu.Â
Coretan pensil yang tidak seberapa jelas itu sebenarnya tidak ada yang aneh apalagi janggal, hanya curahan perasaanku yang tengah kacau, sedih dan resah tidak berkesudahan sejak kepergian Monica beberapa hari yang lalu karena dibawa orang-orang berseragam yang sama sekali tidak kukenal.
Maklum, kebersamaan kami sejak masih kecil ibarat  mimi lan mintuno yang tidak akan terpisahkan. Kasih dan sayangku kepada Monica bukan layaknya drama cinlok alias cinta lokasi ala artis yang banyak settingannya. Kami berdua benar-benar sudah sehati dan tidak akan terpisahkan oleh apapun! Tapi ...
"Ipul masih kecil, baru kelas 5! Jangan cinta-cintaan dulu ya nak, itu cinta monyet namanya!" Bu Sukinah menasihatiku
"Iya bu, cinta monyet! Monica me..." Belum selesai aku bicara, beliau memotong dengan tegas.
"Sudah, stop! Belajar saja dulu yang bener!" Sambil berdiri Bu Sukinah seperti  mau meninggalkanku. Tiba-tiba...
"Eeeee yang kamu pegang itu foto siapa!?" Tanya Bu Sukinah menyelidik.
"Monica bu!" Jawabku sambil menyerahkan foto itu.
"Haaaaaaa, Â Monica itu monyet?" Tanya Bu Sukinah sampai terduduk, karena geli dan kaget.
"Iya bu. monyet peliharaan saya yang diambil orang! Jawabku