mempunyai ragam kuliner yang sebagian besar memberi pesan tersirat betapa dekatnya mereka dengan alam, khususnya dengan sungai dan atau rawa yang memang mendominasi hampir sebagian besar landscape daratan Kalimantan Selatan.Â
Urang BanjarÂKuliner populer dari hasil olah cipta Urang Banjar seperti Soto Banjar, Katupat Kandangan, Lontong Tampusing, Garih Batanak dan beragam Gangan (jangan; bhs Jawa) atau sayur semuanya mempunyai elemen bahan yang berasal dari hasil sungai atau rawa, baik berbagai jenis ikan sampai unggas yang berhabitat di sungai atau rawa, selain itu ada juga sejenis siput atau keong sungai yang menjadi bahan kuliner unik dan sedap khas urang Banjar yang biasa disebut katuyung oleh masyarakat Banjar.
Katuyung atau ketuyung ada juga yang menyebutnya sebagai tutut atau juga kolnenek di luar sana, secara fisik mempunyai bentuk cangkang segitiga kerucut sepanjang sekitar 3 cm dengan ujung runcing di bagian belakang (analogi bagian ekor).Â
Katuyung bisa dimasak dengan berbagai macam variasi bumbu sesuai dengan selera masing-masing. Hanya saja, bagi masyarakat Banjar secara umum, Katuyung biasa dimasak dengan cara mencampurnya dengan beberapa macam jenis sayuran seperti bayam, kacang panjang, rebung, jagung manis dan waluh yang diberi kuah santan, kalau menurut saya citarasanya mirip sayur bobor-nya orang Jawa Timur.
Untuk mendapatkan olahan Gangan Katuyung yang kenyal dan suedap, katuyung harus direbus dua kali. Rebusan pertama untuk mematangkan dagingnya, sedangkan rebusan kedua untuk memantapkan kekenyalan dagingnya. Untuk memantapkan sekaligus memperkuat citarasa, di rebusan kedua ini diberi tambahan santan cair, lalu ketika sudah hampir matang baru ditambahkan lagi santan kental.Â
Selain memperkuat cita rasa, santan kental ini juga menjadi pengikat supaya santan cairnya tidak pecah saat disajikan. Jadi, selain rasa gurihnya semakin mantap tampilannya juga bagus!
Untuk menikmati gangan katuyung secara paripurna, biasanya paket komplit dalam sajiannya selalu ditambahkan sambal acan atau sambal terasi untuk menyempurnakan kenikmatannya dan gangan katuyung ini bisa dimakan sebagai teman makan nasi atau langsung dinikmati tanpa nasi layaknya camilan.
Karena gangan katuyung disajikan masih dengan cangkangnya yang keras (biasanya bagian ujung kerucut cangkang di potong), maka cara paling asyik untuk menikmati Gangan Katuyung adalah dengan cara dikunyut atau dihisap dari lubang bagian depan.Â
Disinilah sensasi paling asyik, nikmat dan paling bikin ketagihan kala menyantap biota sungai yang satu ini. Saking asyiknya ngunyut katuyung, biasanya lupa sama nasi dihadapan. Baru setelah katuyung-nya habis baru ingat sama nasi yang belum tersentuh! He...he...he...
Di Kota 1000 Sungai, Banjarmasin Bungas! Kuliner yang relatif mulai langka ini, walaupun tidak semua warung atau rumah makan menyediakan dan menjualnya, tapi tidak terlalu sulit juga untuk mendapatkannya.Â
Biasanya di warung atau rumah makan yang menjual masakan khas Banjar selalu menyediakan menu ini dan untuk urusan harganyapun juga relatif murah! Rata-rata seporsi Gangan Katuyung dijual dalam ukuran mangkuk seharga Rp.10.000,- yang kira-kira berisi sekitar 20 katuyung. Tertarik untuk ikut mencoba!? Bisa kok masak sendiri, berikut resepnya!
Bahan -bahan :
- 1/2 kilo ketuyung (bersihkan dengan sikat, potong ujungnya)Â
- 1 buah labu kuning potong2Â
- 1 bonggol jagung besar potong2Â
- 1/4 buah rebung iris2Â
- 3 cm kacang panjang potong2Â
- 300 gram kelapa parutÂ
- 1 ruas laos sjempol geprekÂ
- 2 lmbr salamÂ
- terasi sesuai seleraÂ
- 7 siung bawang merah iris tipisÂ
- 3 siung bawang putih iris tipisÂ
- secukupnya gula garam dan penyedap jika diperlukan
Cara Memasak :
- Rebus katuyung sekitar 15 menit untuk membuang lendir, kotoran serta mematangkan dagingnya, lalu buang air rebusan dan sisihkan katuyung nya. Rebus juga rebung sekitar 5 menit lalu buang airnya dan sisihkan.
- Peras santan, pisahkan yg kental dengan yang encer, lalu didihkan santan yang encer dan masukan acan (terasi), bawang merah, bawang putih, laos dan daun salam.
- Rebus lagi katuyung tambahkan santan encer yang sudah dibumbui, masukan juga jagung dan rebung dan tunggu sampai mendidih.Â
- Setelah mendidih, masukan lagi labu dan kacang panjang dan setelah benar-benar mendidih masukan santan kental, setelah itu kecilkan api dan terus di aduk-aduk agar santannya tidak pecah sambil ditambahkan garam, gula serta penyedap rasa jika diperlukan, sesuai dengan selera.
- Jangan lupa bikin sambal acan alias sambal terasinya ya! Caranya biasa saja seperti bikin sambal umumnya, hanya saja yang paling pas untuk menikmati gangan katuyung yang citarasanya dominan gurih agak manis, sambal acan orang Banjar biasanya pedas cenderung asin biar berimbang dan lebih mantap nan sedap.
- Gangan Katuyung siap di hidangkan untuk sarapan di Minggu pagi yang ceria...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H