Caranya!?
Gampang dan sederhana saja! Kita ikuti dengan serius dan sunggguh-sungguh pesan dari si- bulan Ramadhan diatas dan untuk menambah katalisator keseriusan dan kesungguhan kita tersebut, sekaligus agar konsistensi progresnya bisa terstruktur dan termonitor dengan baik, kita bisa menerapkan prinsip kaizen, yang dalam konteks bahasan kita saat ini bisa dimaknai sebagai usaha dan upaya serius, terus menerus dan berkesinambungan  untuk  menyempurnakan kualitas ibadah secara konsisten.
Jika selama bulan Ramadhan kemarin, kita sudah bisa melakukan puasa selama sebulan penuh, alangkah baiknya jika selanjutnya kita tetap membiasakan diri untuk  berpuasa mingguan (Senin-Kamis), bulanan  (ayymul baidh tanggal 13,14, dan 15 bulan qamariyah), tahunan (6 hari puasa Syawal, puasa Arafah dan puasa Asyura) atau bagus lagi mengikuti anjuran Rasulullah untuk melaksanakan puasa Nabi Daud.
Begitu, cara sederhana menerapkan prinsip kaizen pada rutinitas ibadah kita kepada Allah SWT, secara perlahan tapi pasti, terstruktur dan konsisten melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Ini juga yang setiap saat ingin saya lakukan pada semua nilai ibadah saya kepada Allah SWT, terlebih di bulan Ramadhan yang penuh dengan berkah, rahmat, ampunan dan hidayah-Nya ini.Â
Semoga kita dipertemukan lagi dengan Ramadhan tahun depan dan agar penantian kita selama 314 hari kedepan juga bernilai ibadah, ada baiknya "secara sadar" kita tetap istiqomah menjaga kualitas ibadah kita dan jangan lupa untuk terus meminta pertolongan Allah SWT.  Allah Dulu, Allah Lagi dan Allah Terus!
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H