Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Musik Panting & Soto Banjar di Tepian Sungai Martapura Banjarmasin

2 November 2018   22:39 Diperbarui: 3 November 2018   11:07 1787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedai Soto Bang Amat (Foto ; @kaekaha)

Kota Banjarmasin memang unik, Kota Perdagangan yang telah berdiri sejak permulaan abad ke-16 yang sekarang juga dikenal sebagai Ibu Kota Kalimantan Selatan ini tidak hanya bisa "merawat"  eksistensi "Budaya Sungai", peradaban budaya asli dan khas banua yang telah berusia ratusan tahun, tapi juga bisa menyandingkannya dengan semangat kekinian Kota Banjarmasin yang terus berusaha menjadi Kota Ramah teknologi atau smartcity yang full teknologi.

Budaya Sungai dengan segala atributnya, merupakan peradaban tua masyarakat Banjar hasil dari proses interaksi yang berlangsung selama ratusan tahun antara manusia dan alam lingkungannya.  

Sayang, sejuta eksotika yang kemudian tersaji di bumi Antasari ini belum sepenuhnya dikenal oleh para pecandu wisata alam, seni dan budaya khususnya dari luar Kalimantan Selatan.

Pasar Terapung, Salah satu peninggalan Budaya Sungai (Foto :@kaekaha)
Pasar Terapung, Salah satu peninggalan Budaya Sungai (Foto :@kaekaha)
Kota Banjarmasin yang dikenal dunia dengan julukan Kota 1000 Sungai, merupakan salah satu kota perdagangan tua di Indonesia yang usianya hampir mencapai  5 abad. Banyaknya aliran sungai berbagai ukuran yang membelah daratan Kota plus daratan kota yang didominasi oleh lahan basah berupa rawa-rawa menjadikan landscape Kota Banjarmasin layaknya sekumpulan pulau-pulau kecil jika dilihat dari udara. 

Komposisi unik landscape Kota Banjarmasin ini disebabkan oleh posisi daratannya yang berada sekitar 60-80 cm dibawah permukaan air laut. Wooooowwww!?

Baca juga : Banjarmasin, Kota 1.000 Pemadam Kebakaran

Selain sebagai Kota 1000 Sungai, sebenarnya masih banyak julukan khas bagi Kota Banjarmasin yang masih belum begitu populer walaupun sudah mulai digaungkan dikalangan masyarakat pariwisata, seperti julukan smart city, Kota 1000 Damkar, Kota 1000 Masjid atau Langgar dan tentunya Kota Soto!

Soto Banjar Bang Amat (Foto : @kaekaha)
Soto Banjar Bang Amat (Foto : @kaekaha)
Kota Soto? Ya, Kota Soto! Karena hanya di Banjarmasin saja kuliner Soto khas-nya, Soto Banjar mempunyai 4 jenis varian, yaitu Soto Banjar Klasik, Soto Kuin, Soto Bapukah dan Soto Kuning (Soto Banjar Kotabaru). Hayoooo, Soto di daerahmu mempunyai berapa varian? 

Untuk seluk beluk masing-masing varian Soto Banjar diatas Insha Allah akan saya uraikan dalam artikel terpisah ya...!

Baca Juga : Masjid Sultan Suriansyah, Monumen Berdirinya Kota Banjarmasin

Dari dunia seni, meskipun Kota Banjarmasin bukanlah "barometer" utama dunia berkesenian masyarakat suku Banjar, tapi posisi strategis Kota Banjarmasin sebagai Ibu Kota Provinsi, secara otomatis menjadikan Kota Banjarmasin sebagai etalase dari atmosfer berkesenian masyarakat Suku Banjar di Kalimantan Selatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun